Minggu, 13 Oktober 2019

Perpustakaan Fadhila, Harta Kami Sekeluarga

"Membaca merupakan gerbang menuju banyak profesi
dan setiap profesi membutuhkan keahlian menulis."
Shinta Handini

Banyak yang mengira, kami adalah orang kaya, dari melihat foto-foto pojok perpustakaan kami, Perpustakaan Fadhila,. Foto-foto Perpustakaan Fadhila itu memang sering saya unggah ke berbagai media sosial sebagai latar belakang saat Thia wawancara tentang kegiatan literasinya.
Ya, memang kami adalah orang kaya. Sangat kaya. Harta kami adalah semua buku yang ada di Perpustakaan Fadhila. Sesungguhnya, demikianlah apa adanya.

Sejak dulu, saya bercita-cita mempunyai rumah sendiri yang ada pojok perpustakaan pribadi. Di sebelahnya ada mushala kecil, tempat untuk shalat berjamaah dan belajar mengaji. Saya ingin perpustakaan pribadi dan mushala kecil kami nanti, tidak hanya digunakan dan dimanfaatkan hanya untuk kami sekeluarga. Saya ingin tetangga, saudara, sahabat, dan teman-teman kami pun turut menggunakan dan memanfaatkannya. Saya ingin rumah saya dipenuhi oleh mereka untuk membaca buku-buku di perpustakaan kami. Saya ingin membuat jadwal pengajian yang saya fasilitasi untuk lingkungan keluarga kami. Bahkan karena mimpi besar saya itu, setiap kali ke toko buku, saya selalu mampir ke rak buku yang memajang buku-buku tentang arsitektur. Ada beberapa buku bagus yang kemudian saya beli.

Setelah menikah, mimpi besar itu semakin kuat. Sering saya mendesain rumah dengan gambar desain sederhana saya. Maklum, saya tidak mempunyai latar belakang ilmu arsitektur. Saya hanya berusaha mewujudkan impian besar saya itu dalam bentuk coretan-coretan gambar rumah, lengkap dengan penataan ruangan dan perabotnya ke dalam buku gambar.

Ternyata, Allah telah menuliskan takdir saya kalau saya harus bersabar untuk mewujudkannya. Kenyataannya, sampai sekarang, kami belum mempunyai rumah sendiri. Kami masih mengontrak rumah dan harus berpindah rumah kontrakan saat masa sewanya habis. Sementara buku-buku yang saya beli dan kami miliki semakin banyak. Terkadang ada keinginann untuk memberikan sebagian dan menyumbangkan buku-buku yang kami miliki tersebut. Tapi saya masih bertahan dengan mimpi besar saya, hingga setiap kali pindah kontrakan, yang saya utamakan adalah adanya tempat untuk pojok perpustakaan kecil kami ini.

Begitulah adanya. Kami masih mengontrak. Kami tidak mempunyai perabot rumah selain lemari baju, tempat tidur, dan rak-rak buku. Tetapi bila ada yang menganggap kami orang kaya, saya sangat bersyukur. Saya menjadikan anggapan-anggapan itu sebagai doa-doa baik yang insyaallah akan membuat kami semakin cepat mempunyai rumah sendiri. Tentunya juga akan membuat kami mempunyai perpustakaan pribadi yang bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.

Oh ya, Nama Perpustakaan Fadhila, saya ambil dari nama ketiga anak saya, yang ketiganya ada nama Fadhila. Muthia Fadhila Khairunnisa (Thia), Radhiazka Ariq Fadhila (Ariq), dan Raifasha Areza Fadhila (Arza).





[Buku Thia] Diary Persahabatan We Are Best Friend

BUKU THIA KE-43


Judul: Diary Persahabatan We Are Best Friend
Penulis: Bilqis Mareta Winarko - Yasmin Hanan - Muthia Fadhila Khairunnisa - Rizky Ramadhan Maulana
Penyunting Naskah: Shinta Handini dan Wiwit Wijiastuti
Penyunting Ilustrasi: Rony Amdani
Ilustrasi Cover: Dini Marlina
Ilustrasi Isi: Syarifah Tika
Desain Sampul dan Isi: Deny Saputra dan Hendry Y. Satriawan
Penyelaras Aksara: Ammy Siti Rahmi dan Syifa Mahramis S.
Penerbit: Muffin Graphics
Tebal: 92 halaman

Sinopsis:
Feli dan Delhya sudah bersahabat sejak kecil. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama untuk belajar dan bermain. Namun, karena satu kesalahan dari Delhya, persahabatan mereka jadi renggang. Sebenarnya, kesalahan apa yang dibuat Delhya? Mungkinkah mereka akrab kembali?

[Buku Thia] Diary Persahabatan Hadiah Terakhir untuk Sofia

BUKU THIA KE-42


Judul: Diary Persahabatan Hadiah Terakhir untuk Sofia
Penulis: Sarah Ann - Muthia Fadhila Khairunnisa - Shinta Handini - Ainun Mubin
Penyunting Naskah: Shinta Handini dan Wiwit Wijiastuti
Penyunting Ilustrasi: Rony Amdani
Ilustrasi Cover: Dini Marlina
Ilustrasi Isi: Syarifah Tika
Desain Sampul dan Isi: Deny Saputra dan Hendry Y. Satriawan
Penyelaras Aksara: Ammy Siti Rahmi dan Syifa Mahramis S.
Penerbit: Muffin Graphics
Tebal: 92 halaman

Sinopsis:
Rasa sedih tidak bisa Rere hilangkan setiap kali teringat akan sahabatnya, Sofia, yang saat ini sedang berjuang melawan penyakit kankernya. Rasanya tidak tega melihat sahabatnya kesakitan. Tapi, Rere sudah berjanji untuk selalu ada ketika Sofia membutuhkannya. Seperti saat ini, Rere sedang merencanakan kejutan ulang tahun untuk Sofia. Ia berharap hadiahnya bisa membuat Sofia ceria dan tetap semangat melawan penyakitnya. Akankah rencana Rere berjalan sesuai dengan harapannya?

[Buku Thia] Diary Persahabatan Audry Laundry

BUKU THIA KE-41


Judul: Diary Persahabatan Audry Laundry
Penulis: Muthia Fadhila Khairunnisa - Rae Sita Patappa - Fita Chakra - Sucia Ramadhani
Penyunting Naskah: Shinta Handini dan Wiwit Wijiastuti
Penyunting Ilustrasi: Rony Amdani
Ilustrasi Cover: Dini Marlina
Ilustrasi Isi: Syarifah Tika
Desain Sampul dan Isi: Deny Saputra dan Hendry Y. Satriawan
Penyelaras Aksara: Ammy Siti Rahmi dan Syifa Mahramis S.
Penerbit: Muffin Graphics
Tebal: 92 halaman

Sinopsis:
Hima sebenarnya enggan datang ke tempat laundry milik teman satu kelasnya, bernama Audry. Selain kurang akrab, mereka juga selalu bersaing dalam hal akademik. Tapi, ada hal penting yang harus Hima lakukan di sana, yaitu mengecek satu rahasia miliknya yang tertinggal di laundry itu. Sebenarnya, rahasia apa yang disembunyikan Hima? Adakah hubungannya dengan Audry?

[Buku Thia] Diary Persahabatan Penghuni Rumah Tua

BUKU THIA KE-40


Judul: Diary Persahabatan Penghuni Rumah Tua
Penulis: Muthia Fadhila Khairunnisa - Laksita Judith Tabina - Nabila Gita Andani - Kanita Desfara Adzani
Penyunting Naskah: Shinta Handini dan Wiwit Wijiastuti
Penyunting Ilustrasi: Rony Amdani
Ilustrasi Cover: Dini Marlina
Ilustrasi Isi: Syarifah Tika
Desain Sampul dan Isi: Deny Saputra dan Hendry Y. Satriawan
Penyelaras Aksara: Ammy Siti Rahmi dan Syifa Mahramis S.
Penerbit: Muffin Graphics
Tebal: 92 halaman

Sinopsis:
Punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan sahabat pena, pastinya sangat menyenangkan. Tapi, tidak dengan Sandra. Ia malah terus merasa khawatir. Masalahnya, selama ini ia berbohong pada sahabat penanya, Alika, bahwa ia tinggal di rumah peninggalan Belanda. Saat ia sedang bimbang akan berkata jujur atau tidak pada Alika, tiba-tiba saja, sebuah bayangan muncul di kamarnya. Apakah kebohongannya mulai jadi kenyataan?