Selasa, 09 Desember 2014

[Catatan KPCI 2014 Bagian 1] Bintang-Bintang Berbakat



Saya tak pernah menyangka ketika mendapat tawaran untuk menjadi salah satu juri dalam ajang Konferensi Penulis Cilik (KPCI) 2014 yang diselenggarakan oleh Penerbit Mizan bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar RI. Benarkah? Sempat ada rasa tidak percaya waktu mendengar tawaran tersebut. Wah, ini kehormatan bagi saya karena mendapat kepercayaan yang sedemikian besar. Alhamdulillah ... spontan saya langsung menerimanya. Tapi, waktu itu, saya sama sekali tidak tahu, siapa saja yang diminta kesediaannya untuk menjadi juri pada kompetisi berskala Nasional ini. Panitia tidak memberitahukannya. Saya hanya diberi tahu akan menjadi juri Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Pemula.

Ada lima kategori yang diperlombakan dalam KPCI 2014, yaitu:
  1. Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Pemula
  2. Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Penulis
  3. Lomba Menulis Pantun
  4. Lomba Menulis Syair
  5. Lomba Mendongeng
Tahu dari mana? Hahaha ... ya, tahu, dong! Karena sebelumnya saya sudah membaca bahkan memposting pengumuman tentang KPCI 2014 di blog saya ini. Pengumuman KPCI 2014 itu saya ambil dari Facebook KKPK.

Info Lomba KPCI 2014

Nah, peserta-peserta yang bertanding dalam kelima kategori itu akan melalui tahap seleksi awal. Mereka yang lolos seleksi akan diundang untuk mengikuti Konferensi Penulis Cilik Indonesia. Sebagai salah satu juri, saya diundang untuk melakukan penjurian untuk seleksi awal yang berlangsung selama 4 hari 3 malam, 20-23 Oktober 2014 di Hotel Verona, Bandung. Ketika itu, panitia yang menelepon saya tetap tidak memberitahukan siapa teman-teman juri lainnya yang akan bekerjasama dengan saya. Mereka hanya mengatakan akan ada surat undangan resmi dari Direktorat Jendral Pendidikan Dasar RI mengenai segala hal yang berkaitan dengan penjurian awal tersebut.

Berdasarkan informasi dari panitia, saya pun memesan tiket travel ke Bandung. Tadinya, saya berencana untuk membawa mobil sendiri. Tapi, karena Senin 20 Oktober 2014 itu bertepatan dengan pelantikan Presiden RI, saya khawatir kalau banyak jalan ditutup. Saya yang selama menyetir mengandalkan GPS, jadi tidak berani ambil risiko. Saya pikir, naik travel lebih aman dan sudah pasti jelas sampai ke tujuan. Enggak bakalan nyasar, deh! Hehehe ....

Sabtu, 18 Oktober 2014, tiba-tiba saya mendapat SMS dari Triani Retno. Eno, begitu panggilannya, memberitahu kalau dirinya juga menjadi salah satu juri KPCI 2014 ini. Saya kaget sekaligus senang. Yeaaay ... akhirnya saya tahu salah satu juri lainnya. Tapi, kok, Eno tahu, ya, saya juga jadi juri? Ternyata, eh, ternyataaa ... Eno sudah menerima surat undangannya. Eno memberitahukan beberapa nama juri lainnya yang sudah saya kenal. Wuiiih ... bertambah rasa senang saya. Mereka orang-orang hebat. Betapa beruntungnya saya bisa bekerjasama dengan mereka. Tak berapa lama, Nunik Utami juga SMS memberitahukan hal yang sama. Wah, senang banget, deh, pokoknya. ^_^

Surat Tugas Juri KPCI 2014

Lalu, surat undangan resmi untuk saya, mana? Ternyata, saat sore hari saya ketiduran sehabis mencuci dan menjemur pakaian, Arza (putra bungsu saya) menerima surat tersebut dari kurir dan meletakkannya di samping bantal saya. Ketika bangun, saya tidak memperhatikannya dan baru mengetahui keesokan harinya. Itu pun setelah Arza memberitahukannya kepada saya. Untunglah Arza ingat. Kalau tidak, bisa jadi saya ke Bandung tidak membawa surat undangannya. :D

Berdasarkan surat tersebut, saya mengetahui nama-nama jurinya, yaitu:
  1. Triani Retno A. (Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Pemula)
  2. Shinta Handini (Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Pemula)
  3. Huda Wahid (Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Pemula)
  4. Nunik Utami ((Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Penulis)
  5. Novi Kurnia (Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Penulis)
  6. Muh. Musa Qadarsyah (Lomba Menulis Cerita Pendek Kategori Penulis)
  7. Andi Yudha Asfandiyar (Lomba Mendongeng)
  8. Siska Puspita (Lomba Mendongeng)
  9. Nugraha Hidayat (Lomba Mendongeng)
  10. Djoko Lelono (Lomba Menulis Pantun)
  11. Puri Pramita (Lomba Menulis Pantun)
  12. Hendra Wibawa (Lomba Menulis Pantun)
  13. Dian Hartati (Lomba Menulis Syair)
  14. Sam Muchtar Chaniago (Lomba Menulis Syair)
  15. Willy Pramudya (Lomba Menulis Syair)
Dari nama-nama di atas, sebagian besar sudah saya kenal. Siapa yang tidak kenal dengan Om Djoko Lelono? Penulis legendaris ini masih terus produktif berkarya hingga sekarang. Kemudian Mas Andi Yudha Asfandiyar. Saya sudah mengenal beliau sejak tahun 2010. Anak-anak saya (Thia, Ariq, dan Arza) adalah fans beliau. Selanjutnya Triani Retno dan Nunik Utami. Keduanya sama-sama penulis dan editor. Saya mengenal mereka ketika sama-sama menulis dalam buku "Jumpalitan Menjadi Ibu".

Dengan Dian Hartati, saya sudah pernah beberapa kali bertemu dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh Penerbit Mizan. Dian adalah seorang editor dan penulis puisi. Dian juga yang mengedit buku perdana Thia (putri pertama saya) di lini remaja dalam seri Fantasteen. Kalau Huda Wahid, saya tidak asing dengan namanya, walaupun belum pernah bertemu dengan orangnya. Saya mengenal Huda karena beberapa buku KKPK karya Thia diedit olehnya. Saya juga tidak asing dengan nama Novi Kurnia. Ternyata kami berteman di Facebook. Tapi, sependek ingatan saya, kami juga berteman di Multiply. Sayang, Multiply sudah dihapus dan hanya tinggal kenangan.

Nah di antara daftar nama juri tersebut, ada dua juri yang sudah lama saya kenal, tapi baru saya ketahui nama aslinya. QS. Emmus itu ternyata nama yang tertera di akta lahirnya adalah Muh. Musa Qadarsyah. Sementara Nugraha Hidayat, biasa saya kenal dengan nama Agga Danugraha. Ternyata, ya? :D

Sudah, 9 orang juri itu saja yang saya kenal. Selebihnya, saya baru berkenalan dengan Hendra Wibawa, Puri Pramita, Siska Puspita, dan Pak Willy Pramudya di Hotel Verona, Bandung, markas penjurian awal KPCI 2014. Saat itu, saya juga baru tahu kalau ternyata Hendra Wibawa adalah suami dari Novi Kurnia. Sementara Pak Sam Muchtar Chaniago absen pada penjurian ini.

***

Senin, 20 Oktober 2014, saya tiba di Hotel Verona pada jam makan siang. Nunik, yang sudah datang duluan, memberitahu saya untuk segera ke ruang makan. Saya pun segera menuju ke sana. Di ruang makan sudah ada beberapa juri yang datang, yaitu Om Djoko Lelono beserta istri, Mas Andi Yudha, Kak Agga Danugraha, Kak Huda Wahid, Puri Pramita, Dian Hartati, dan Nunik Utami. Selain itu, ada Kang Dadan Ramadhan, Mbak Yulia Nurul Irawan, dan Mbak Meymey Maisyarah selaku perwakilan dari Penerbit Mizan. Setelah bersalaman dan bertegur sapa dengan semuanya, saya bergabung makan siang. Tak berapa lama, juri-juri yang lain pun datang.

Sekitar pukul 3 sore, enam juri cerpen diminta untuk berkumpul di salah satu ruangan. Kami akan briefing duluan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penjurian cerpen. Kang Rama (Dadan Ramadhan) mengatakan bahwa seluruh naskah yang masuk ada sekitar 1.250. Untuk lomba cerpen, kurang lebih ada 480 naskah, terdiri dari gabungan cerpen kategori penulis dan pemula. Waktu itu Kang Rama bilang kalau naskah-naskah tersebut sedang disortir oleh panitia. Kemungkinan, kami para juri cerpen akan mendapat masing-masing setengahnya dari tiap kategori, yaitu sekitar 200-an naskah. Diharapkan, seluruh juri cerpen segera bekerja begitu naskah selesai disortir. Menurut Kang Rama, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, juri-juri cerpen adalah kelompok juri yang paling lama bekerja. Selain karena naskah yang diterima banyak, juga karena jumlah halaman tiap naskah yang harus dibaca juga banyak, yaitu 4-6 halaman per naskah Sementara waktu penjurian adalah dua hari. Rabu sore, 22 Oktober 2014, panitia dan pihak Direktorat Jendral Pendidikan Dasar RI sudah harus mendapatkan nama-nama peserta yang terpilih untuk mengikuti KPCI 2014.

Selesai briefing, kami mendapatkan pembagian kunci kamar. Saya sekamar dengan Eno di kamar 211. Whuaaa ... nomor istimewa, karena itu tanggal lahir saya, 2 November. Senangnya. ^_^

Acara Pembukaan Penjurian KPCI 2014

Selesai beristirahat, mandi, shalat, dan makan malam, kami berkumpul di ruang meeting. Acara penjurian KPCI 2014 resmi dibuka oleh dua orang perwakilan dari Direktorat Jendral Pendidikan Dasar RI (saya lupa namanya :D). Yang jelas, setelah acara pembukaan, datang beberapa panitia, di antaranya Mbak Yulia Nurul Irawan, Mbak Meymey Maisyarah, dan Mbak Rista Marsulaini dari Penerbit Mizan. Mereka bersama beberapa panitia laki-laki (yang saya tidak tahu namanya :D) datang membawa banyak kardus berisi naskah-naskah peserta lomba yang sudah disortir. Wooow ... banyaknya! Saya sampai menelan ludah ketika melihatnya. *cleguk* :D

Giliran kami, para juri, mengambil alih seluruh naskah sesuai dengan tugas kami masing-masing. Juri cerpen kategori penulis (Nunik, Novi, dan Emmus) dan kategori pemula (saya, Eno, dan Huda) sepakat bergabung. Kami langsung mengambil kardus-kardus berisi naskah yang menjadi bagian kami. Olalala ... kembali saya menelan ludah. Kali ini saya tidak sendirian, tetapi ditemani Eno dan Huda. Kenapa? Karena naskah peserta kategori pemula sepuluh kali lipat banyaknya dibanding naskah peserta kategori penulis *cleguk-cleguk-cleguk* :D

Walah, katanya jumlahnya seimbang? Ternyata seimbang kardusnya. Masing-masing dapat satu kardus, tapi isinya berbeda. Hahaha .... Aduh, habis bengong melihat kenyataannya, kami berenam serentak tertawa bersama. Bersyukurlah kami juri cerpen pemula mempunyai partner kerja yang begitu baik. Teman-teman juri cerpen penulis langsung menawarkan bantuannya untuk merekap nilai hasil pekerjaan kami setelah pekerjaan mereka selesai. Yeaaay ... berat sama dipikul, ringan sama dijinjing! Pastinya, bila kami juri cerpen pemula berada di tempat mereka, kami pun akan melakukan hal yang sama. ^_^

Oh, ya, untuk lomba cerpen memang dibedakan menjadi kategori pemula dan kategori penulis. Lomba cerpen kategori pemula adalah lomba untuk para peserta yang belum mempunyai karya. Sementara lomba cerpen kategori penulis untuk peserta-peserta yang sudah mempunyai karya, baik berupa buku (yang sudah atau yang akan terbit) maupun tulisan di media cetak (seperti majalah, koran, atau tabloid).

Yak, waktunya bekerja! Sebenarnya, setelah acara pembukaan, kami dipersilakan untuk beristirahat. Para juri lomba dongeng (Mas Andi, Kak Agga, dan Pita) sepakat untuk memulai penjurian keesokan harinya setelah sarapan. Mereka memang tidak menilai naskah seperti juri lomba cerpen (pemula dan penulis), pantun, maupun syair. Juri-juri lomba dongeng itu menilai video dongeng para peserta. Jadi, mereka harus menonton bersama dengan "peralatan perang" lengkap untuk menampilkan video-video tersebut. Saya sempat mengintip ruangan mereka. Wuiiih ... seru! Seperti sedang menonton film di bioskop. Hehehe ....

***

Singkat cerita, kami para juri berusaha menyelesaikan tugas masing-masing dengan cepat dan baik. Dari bangun tidur subuh hingga mau tidur tengah malam, yang kami pegang, baca, dan bahas adalah naskah-naskah para peserta lomba KPCI 2014. Terutama kami para juri lomba cerpen (pemula dan penulis). Kami berenam kompak bekerja di ruangan yang sama, yaitu ruangan meeting yang digunakan saat acara pembukaan.

Nunik, Novi, dan Emmus (juri-juri cerpen penulis) dengan mudah menyelesaikan tugas mereka dalam waktu sehari saja. Kemudian mereka langsung merekap nilai dan menentukan peserta yang lolos untuk ikut KPCI 20014. Setelahnya, mereka tidak berleha-leha. Ketiganya membantu kami para juri cerpen pemula (saya, Eno, dan Huda) untuk memasukkan nilai para peserta yang telah kami baca. Wuiiih ... senangnya. Ya, kami para juri cerpen pemula masih harus bergelut dengan tumpukan naskah yang masih ratusan jumlahnya untuk dibaca dan dinilai.

Emmus (salah satu juri cerpen penulis) tidak hanya membantu kami para juri cerpen pemula untuk memasukkan nilai ke dalam format penilaian. Tapi, Emmus juga membantu perhitungan nilainya hingga menentukan ranking peserta lomba. Bantuan Emmus tidak hanya untuk tim juri cerpen (penulis dan pemula) saja, tapi untuk seluruh tim juri (pantun, syair, dan dongeng). Ya, karena cuma Emmus yang bisa menggunakan Microsoft Excel untuk merekap nilai. Juri-juri lainnya, tidak ada yang bisa. Saya yang dulu bekerja di Laboratorium Tekhnik Informatika dan sehari-hari berkutat dengan Microsoft Excel untuk semua urusan administrasi, juga ikut gagap. Asli, lupa! Blank! Ampuuun .... Pada saat itu, saya langsung bertekad untuk kembali mengutak-atik Microsoft Excel dan mempelajarinya kembali. :D

Saya, Eno, dan Huda bergiliran membaca naskah yang harus kami nilai. Kami membaginya menjadi tiga tumpukan. Masing-masing memegang setumpuk naskah. Setelah selesai membaca dan memberi nilai, tumpukan naskah itu kami tukar. Jadi, kami betiga bergiliran membaca tiga tumpukan naskah itu, hingga semua naskah selesai kami baca dan beri nilai.

Suasana Penjurian di Ruang Meeting
Juri-Juri Cerpen (Pemula dan Penulis) Kompak di Ruang Meeting
Berbagai Tempat Membaca Naskah Lomba Cerpen

Saat membaca naskah-naskah peserta lomba cerpen pemula ini, saya dibuat takjub berulang-ulang. Banyak dari mereka yang membuat cerita lebih dari perkiraan saya. Walaupun mereka berasal dari tempat yang jauh dan terpencil, tapi tulisan-tulisannya luar biasa. Tidak hanya itu, semangat mereka untuk mengikuti lomba pun membuat saya berdecak kagum. Mereka yang berada jauh di pelosok, yang sangat sulit dijangkau oleh fasilitas pos (pengiriman bisa sebulan sampai), berusaha menghubungi panitia KPCI 2014 dan meminta dispensasi cara pengiriman naskah. Akhirnya, naskah-naskah tersebut difoto menggunakan handphone, kemudian dikirim via MMS. Jadi, selain membaca naskah-naskah berupa tulisan tangan di kertas folio, kami para juri cerpen pemula juga membaca naskah-naskah printout dari hasil foto tersebut. Jangan ditanya hasil printout-nya. Naskah-naskah yang difoto via kamera handphone sederhana tersebut, hasilnya gelap dan sulit dibaca. Tapi, kami berusaha membacanya bersama. Hasilnya? Tulisan mereka tidak kalah dengan teman-teman lain yang mudah fasilitasnya. Hebat!

Selain membaca naskah-naskah yang dikirim sendiri-sendiri, kami juga banyak menerima naskah yang dikirim secara per kelompok. Beberapa sekolah mengkoordinir naskah-naskah murid-muridnya untuk diikutsertakan dalam lomba KPCI 2014 ini. Caranya pun bermacam-macam. Ada sekolah yang mengirimkan beberapa siswanya untuk ikut, tetapi ada juga sekolah yang menjadikannya PR Menulis dan seluruh hasilnya dikirim. Salut! Yang jelas, sekolah-sekolah tersebut sudah berusaha memfasilitasi dan mendukung murid-muridnya untuk ikut berkompetisi.

***

Rabu, 22 Oktober 2014, dari pagi hingga malam, seluruh tim juri bekerja keras menyelesaikan tugasnya. Tim juri cerpen penulis (Nunik, Novi, Emmus) yang telah selesai sehari sebelumnya, turun tangan membantu juri-juri lainnya memasukkan nilai. Emmus, Master Microsoft Excel, membantu merekap nilai seluruh tim juri secara bergiliran. Hingga akhirnya, tinggal tim juri cerpen pemula yang masih bekerja. Spontan juri-juri lain yang sudah selesai, membantu kami (saya, Eno, dan Huda), para juri lomba cerpen pemula, membereskan pekerjaan kami yang belum selesai. Sementara itu, kami fokus menilai naskah. Ada yang membantu membereskan naskah yang berantakan, ada yang membantu memasukkan nilai ke dalam format Microsoft Excel, serta ada yang membantu membawakan camilan dan minuman. Malam terakhir yang seru dan luar biasa. Kompak dan penuh kekeluargaan. Bahkan, Om Djoko Lelono sempat menayangkan video berisi kegiatan kami selama penjurian di Hotel Verona. Seru, lucu, dan bikin terharu. ^_^

Penjurian di Malam Terakhir
Juri-Juri Saling Membantu
Ruang di Tengah Meja pun Jadi Tempat Bekerja Para Juri

Sekitar pukul 23.00, seluruh tim juri telah berhasil menyelesaikan tugasnya. Sedikit meleset dari waktu yang ditetapkan, yaitu sore hari. Tapi semua memakluminya. Memang tidak mudah menilai 1.250 karya dan memilih hanya 165 karya, karena hampir seluruh karya bagus-bagus. Seluruh tim juri (cerpen pemula, penulis, pantun, syair, dan dongeng) pun menyerahkan rekap nilai berikut daftar ranking peserta lomba, kemudian menandatangani Berita Acara Penerimaan (BAP). Horeee ... alhamdulillah. Lega! Lega! Lega! :D

Ekspresi Tim Juri Saat Foto Bersama
Tim Juri KPCI 2014
Tim Juri KPCI 2014 Lengkap (edited by Om Djoko Lelono)
Tim Juri Cerpen (Pemula dan Penulis)
Masih Sempat Foto Bersama Sebelum Pulang

Menjelang tengah malam, seluruh juri berkumpul. Kang Rama menutup acara penjurian awal KPCI 2014 ini. Selesailah tugas para juri. Tugas selanjutnya adalah penjurian final pada saat Konferensi Penulis Cilik di Hotel Rizen Premier, Bogor, 4-7 November 2014. Sebanyak 165 peserta mewakili berbagai wilayah di Indonesia akan hadir. Setelah sebelumnya bertemu mereka melalui karya, kami para juri akan bertemu langsung dengan bintang-bintang berbakat di sana. ^_^

***

Catatan selanjutnya bisa dibaca dalam [Catatan KPCI 2014 Bagian 2] Semua Adalah Bintang. ^_^



Notes:
Ini beberapa video yang dibuat Om Djoko Lelono. Kenangan manis yang bikin kangen. ^_^
1. JURI-JURI SAYANG
https://www.dropbox.com/s/fqm2d6q9jrk2nuc/JURI%20JURI%20SAYANG.m4v?dl=0
2. KPCI 2014
https://www.dropbox.com/sh/fxgbjd67r9hfbze/AABZa7-tSV1LrKMhjnyAFuMOa?dl=0#lh:null-KPCI%202014.m4v
3. VERONA
https://www.dropbox.com/sh/fxgbjd67r9hfbze/AABZa7-tSV1LrKMhjnyAFuMOa?dl=0#lh:null-New%20Project.m4v
4. CHAIYANG-CHAIYANG
https://www.dropbox.com/s/lipvt5ynogils6z/CHAIYANG%2C%20CHAIYANG.m4v?dl=0

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

9 komentar :

  1. Senang Bacanya, Infonya lengkap kap... ^^ ditunggu bagian 2 nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mbak Linda. Insya Allah nanti saya tulis lanjutannya. ^_^

      Hapus
    2. Halo Mbak Linda. Barangkali berkenan membaca versi saya di sini: http://takhanyanovel.blogspot.com/2014/11/yang-muda-yang-menulis-catatan-kecil.html

      Tapi jangan sebel ya, banyak foto yang sama dengan yang di sini :D

      Hapus
    3. @Mbak Shinta, sama2, saya sudah baca yang bagian 2 nya, mantap ^^.
      @Mbak Retno. Hai Mbak Retno, iya karena saya kepo acara ini, baru Mbak Retno publish saya sudah membacanya ^^(cerita versi juri KPCI 2014 yang pertama dipublish dblog ya kayaknya), btw saya juga sedikit menuliskan cerita Atha yang ikut acara ini (terpacu menuliskannya karena sebelum Atha daftar acara ini saya googling acara ini thn2 sebelumnya hanya sepotong2 cerita acara KPCI sebelumnya, kurang lengkap), oke siip^^

      Hapus
  2. Waah, Kak Shinta, ditunggu lanjutannya, yaa :D senang lho, bisa bertemu Kak Shinta di KPCI 2014 kemarin, apalagi jurinya Kak Shinta, soalnya aku ikut lomba cerpen pemula. :) senang juga, bisa jadi juara! Makasih, Kak Shinta, Kak Retno, dan Kak Hudaa! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Alifia! Sekali lagi, selamat! Kakak juga senang bertemu Alifia. Tetap semangat menulis, ya! Sekarang waktunya Alifia punya buku sendiri. ^_^
      Siap! Insya Allah segera ditulis sambungannya. Ditunggu, ya! ^_^

      Hapus
    2. Waaah...ini Alifia yang kemarin menang ya? Selamat yaaa. Ayo, Al. Nulis lagi, bikin buku sendiri.

      Eh, Kakak juga nulis tentang KPCI ini di blog Kakak. Main deh ke sana. :) http://takhanyanovel.blogspot.com/2014/11/yang-muda-yang-menulis-catatan-kecil.html

      Hapus
  3. Wehehehe... teringat kembali pada serunya penjurian di Verona. Tengah malam ninggalin ruang meeting sambil bawa setumpuk naskah. Gayanya mo baca naskah di kamar, ya. Yang ada aku langsung tidur, ninggalin Shinta bengong sendirian :D

    Btw, bagian 2-nya mana, Kak Shinta?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa ... duh, kangennya. Banyak kerja tapi banyak cerita berkesan. Thanks to panitia yang udah ngundang kita, ya. Enggak nyangka juga kita sekamar. Dan beneran di malam pertama, aku bengong sendirian ngeliatin Eno yang langsung bleksek. Kok, bisa, ya? Sementara aku butuh waktu buat langsung tidur. Hahaha .... Tapi di malam berikutnya, aku langsung ngintil tiduuur .... :D

      Iyaaa ... bagian kedua mau ditulis tapi riuweuh banget sama anak-anak. Kirain liburan bisa langsung nulis, taunyaaa ... masih harus ditunda. :D

      Hapus