Sabtu, 13 April 2013

Perjuangan Thia di Ajang Lomba Menulis

Ketika ditanya, apa arti perjuangan?
Thia menjawab: usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu yang kita mau.

Alhamdulillah, yang Thia mau akhirnya terwujud.
Thia masuk dalam jajaran TOP THREE dan mendapat PERINGKAT PERTAMA untuk lomba menulis yang diselenggarakan oleh DAR! Mizan, dengan tema "Aku dan Hobiku".
Yihaaa ... keren, Nak!


Apakah semudah itu tulisan Thia lolos dan menjadi pemenang? Tidak!
Ini adalah lomba ketiga yang diikuti Thia untuk seri buku yang sama, yaitu KKPK JuiceMe. Sebelumnya, Thia sudah dua kali mengikuti lomba sejenis dengan tema yang berbeda, yaitu "Aku dan Orangtuaku" serta "Aku dan Sekolahku". Keduanya, Thia hanya masuk ke dalam dua puluh besar.

Lalu, apakah tulisan Thia jelek sehingga tidak menang?
Entahlah! Juri tentunya mempunyai pertimbangan dalam menilai suatu karya.
Tapi, memang, di dua lomba sebelumnya, saya dan Thia saling berargumen tentang cerita yang akan ditulis Thia. Saat itu, Thia ingin menceritakan kisahnya saat sudah duduk di bangku SMP. Padahal lomba ini, kan, nantinya akan dibukukan dalam bentuk KKPK Luks. Sasarannya sudah jelas untuk anak SD. Menurut saya, enggak cocok.
Pendapat saya pun tak dihiraukan oleh Thia. waktu itu Thia keukeuh, yang penting sesuai tema. Apalagi ceritanya baru saja terjadi. Masih fresh katanya.
Ya sutralah, terserah penulisnya saja.

Terus terang, saya benar-benar kagum pada semangat dan sportivitas Thia.
Saat pengumuman lomba dan ternyata di kedua lomba sebelumnya tidak lolos, Thia bertekad untuk ikut pada lomba berikutnya. Begitu panitia mengumumkan tema lomba selanjutnya, Thia langsung mencari ide dan merancang ceritanya.
Waktu melihat cuplikan cerita tulisan teman-temannya yang lolos pun, Thia memuji dan mengakui tulisan-tulisan terpilih tersebut memang bagus-bagus. Sama sekali tidak ada nada kecewa apalagi melecehkan.

Ketika sedang berjalan pengumuman lomba menulis "Aku dan Hobiku" ini, saya juga bertanya kepada Thia, "Kalau di lomba ini enggak lolos juga, gimana, Mbak Thia?"
Saat itu sudah diumumkan tulisan-tulisan yang lolos SEVEN WONDERS dan tulisan Thia tidak masuk.
Thia menjawab, "Ya, aku nanti ikut lagi yang lomba berikutnya."
Hahaha ... keukeuh juga, kan? Bagus, Nak! Pantang menyerah!
Saat melihat nama temannya ada dalam kategori SEVEN WONDERS, Thia kegirangan dan memuji temannya itu. Dia ikut merasa senang.

Dimulailah pengumuman untuk TOP THREE. Peringkat ketiga ... tulisan Thia enggak lolos. Peringkat kedua ... juga bukan nama Thia. Tinggal peringkat pertama.
Thia malah bertanya, "Tema lomba selanjutnya, kira-kira apa, ya, Ma?"

TOP THREE Peringkat Pertama akhirnya diumumkan. Hiyaaa ... mesti di scrool down panjaaang ... karena Kak Moemoe, yang mengumumkan, sengaja membuat para peserta semakin deg-degan.
Alhamdulillah, perjuangan Thia mencapai puncaknya ... puncak teratas, TOP THREE Peringkat Pertama. Thia tersenyum senang. Saya langsung memeluk dan mencium pipinya.
Selamat ya, Sayang ... kamu memang hebat!

Sungguh, saya belajar banyak dari Thia. Semangatnya luar biasa.
Dengan banyaknya tulisan-tulisannya yang telah dibukukan dan diterbitkan, Thia sama sekali tidak merasa "sok senior". Saya melihatnya ... Thia santai saja, bahkan saat tulisannya tidak menang. Thia senantiasa bersemangat untuk mengikuti lomba menulis tanpa merasa takut kalah, apalagi dibebani oleh perasaan malu kalau kalah.

Tapi memang, dua tulisan Thia yang tidak lolos itu rezekinya ada di tempat lain.
Saat akan launching Komik KKPK Kemal Putri, Kak Rony, editornya, kembali meminta dua cerpen Thia untuk dibuatkan komiknya lagi. Katanya harus cepat, karena Juni harus sudah terbit.
Wah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Thia merombak kedua tulisannya yang tidak lolos itu dengan memasukkan tokoh-tokoh utama untuk Komik KKPK Kemal Putri tersebut. Alhamdulillah, dua minggu yang lalu, Thia sudah menerima SAN-nya. Horeee .... :D


Saya tersenyum kalau mengingat kembali semua ini.
Sungguh, segala sesuatu itu ada jodohnya dan akan berada pada waktu yang tepat. Thia buktinya.
Tapi tetap, semua butuh perjuangan. Thia pantang menyerah untuk itu.
Luv you, Honey. Tetap rendah hati ya, Nak. Hwaiting ...! ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

9 komentar :

  1. wah... keren thia! belajar banyak dari sini ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, kaget, Tante. Kok, Billy tau blog Tante? :D
      Makasih, Sayang. Billy juga keren banget! Tante juga kagum sama semangat Billy. Apalagi jarang sekali penulis anak-anak dan remaja laki-laki. Sukses terus ya, Sayang. Hwaiting ...! :)

      Hapus
  2. Thia memang kereen, werba bisa, berprestasi en rendah hati, semangat terus kak thiaaa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, Tante Dedew mampir juga. *emaknya jadi tersapu-sapu* :D
      Makasih, Tante Dedeeew .... Hwaiting ...! ^_^

      Hapus
  3. Waaaaaaw .... keren! Kak Thia hebat sekali! Jadi semakin kagum kepadanya! Semangat terus menulisnya Kak Thia! Kami menunggu karya2mu selanjutnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Cantik! Anjali juga hebat. :)
      Semua anak hebat dengan bakat dan kepintarannya masing-masing. Yuk, sama-sama semangat menulis. Kami juga menunggu karya Anjali berikutnya. Semoga Tante yang mengedit. ;)
      Hwaiting ...! :D

      Hapus
    2. Hehe ... terima kasih ya, Tante Shinta! :D
      Amin ... semoga saja Tante yang mengedit naskah Anjali berikutnya ...
      Siiip!
      Hwaiting! ^_^
      Oya Tante ... followback ya! URL Blog Anjali: kirananjali.blogspot.com
      Masih jelek sih .... :)

      Hapus
    3. Kembali kasih, Cantik.
      Aamiin. Trus nulis yaaa ... Hwaiting! ^_^
      Blog Tante juga sederhana. Okeee ... meluncuuur ... :D

      Hapus
    4. Makasih tante ....
      Amin! Semoga terus menuliss! ^o^

      Hapus