Aku ingiiiiin sekali di-KLONING... :(
untuk semuanya |

Radhiazka Ariq Fadhila (ARIQ) & Raifasha Areza Fadhila (ARZA)
Saat ini... sudah malam ke-3 aku terpisah dari salah satu anakku.
Sediiih banget rasanya...

Semua bermula dari jumat pagi 27 Februari 2009 minggu lalu...
Suamiku, ayahnya anak2, yang baru aja berangkat ke kantor tiba2 pulang krn merasa kurang enak badan.
Kemudian malamnya... ARZA (3th), anak bungsuku tiba2 panas tinggi.
Sabtu siangnya... anakku yg kedua, ARIQ (5th) juga panas tinggi.
Sampe minggu pagi, 1 Maret 2009, ketiga lelaki di rumahku itu belum turun2 juga panasnya.

Akhirnya aku memanggil Dokter keluarga yang tinggalnya deket rumah kami.
Setelah diperiksa, menurut Doketer ketiganya terkena radang tenggorokan.
Dokter memberi obat & mengatakan kalau hingga 3 hari setelah minum obat panasnya blm turun2 juga, ketiganya harus diperiksa darahnya.
Hari Senin, 2 Maret 2009, ketiganya masih panas.

Obat yang diberikan Dokter kebanyakan dimuntahkan oleh ARIQ-ARZA.
Mungkin itu sebabnya kondisi ARIQ-ARZA belum terlihat membaik.
Hari Selasa pagi, 3 Maret 2009 aku memutuskan utk membawa ketiganya ke RS.
Tetapi ternyata ayah mengatakan kalo dia udah baikan, jadi anak2 aja yg dibawa ke Dokter.
Aku mendaftarkan ARIQ & ARZA utk diperiksa oleh Dokter Spesialis anak yg biasa menangani mereka.
Kebiasaanku, karena Dokternya praktek dari jam 9 pagi hingga jam 2 siang... aku biasa berangkat dari rumah sekitar jam 12 siang, dengan harapan tidak terlalu lama menunggu giliran utk diperiksa. Dan biasanya memang begitu, pasien tinggal 1-2 orang aja.
Karena berdasarkan beberapa kali pengalamanku, pasien membludak di pagi hari dan kita harus menunggu lama di ruang tunggu.
Bagiku lebih baik istirahat dulu di rumah daripada di ruang tunggu.
Selama sepagian menjelang siang, kuperhatikan kondisi ARIQ-ARZA.
Ternyata selama itu kondisi mereka terlihat membaik dan panasnya juga udah turun.
Kemudian kuputuskan utk menunda ke RS hingga keesokan harinya.
Selain melihat kondisi mereka yg kelihatan mulai membaik... keputusan itu kubuat krn pada saat itu kondisi badanku lagi drop, kecapekan mengurus smuanya.
Aku bener2 tepar... ikutan pusing & meriang.
Supir kami pun dari hari Sabtu juga sakit & blm bisa masuk. Jadi gak ada yg bisa mengantar kami ke RS.
Sebetulnya ada papaku, Yangkung-nya anak2 yg kebetulan sudah beberapa hari menginap di rumah kami, yg bisa membantuku membawa mrk ke RS.
Tetapi pada saat itu bener2 aku gak kuat utk bepergian.
Ternyata pada akhirnya aku menyesali keputusanku yg salah ini.

Rabu pagi, 4 Maret 2009, aku melihat di daun telinga ARIQ banyak timbul bintik2 merah.
Di kaki, tangan dan badannya juga kelihatan ada beberapa bintik2 merah.
Aku panik... Langsung aku sms ke RS utk mendaftarkan ARIQ-ARZA periksa ke Dokter. Sementara itu ayahnya tetep gak mau utk ikutan periksa ke Dokter krn merasa sdh baikan.
Aku berangkat ke RS membawa ARIQ-ARZA bersama papaku.
Supir kami masih belum sehat juga pada hari itu.
Setelah diperiksa, Dokter langsung memutuskan utk meng-opname ARIQ karena merasa yakin kalau ARIQ terkena Demam Berdarah (DBD).
Sementara ARZA hanya terinfeksi VIRUS DENGUE saja, tetapi tetap harus periksa darah ke Laboratorium.
Paniiiiiik... ARIQ terlihat lemas & gak kuat jalan.

Papaku, Yangkung-nya anak2 menggendong ARIQ ke bawah utk mendaftarkan ARZA periksa Lab & mendaftarkan ARIQ ke bagian administrasi utk memesan kamar rawat inap.
Alhamdulillah thrombosit ARZA bagus... 209.000/uL
Batas normal thrombosit adalah 150.000-500.000 /uL
Aku baru bisa setengah bernafas lega, karena ARZA tidak perlu di-opname.

Sementara itu, bagian administrasi mengatakan kamar rawat inap bagian anak2 di lantai 2 penuh.
Diusahakan utk mendapatkan kamar rawat inap tambahan utk anak2 di lantai 5 yg seharusnya khusus utk dewasa.
Mereka mengatakan disana tinggal 2 bed lagi di kamar kelas 3.
Ya sutralah... dimana aja, yg penting anakku ARIQ segera dapat ditangani & mendapatkan perawatan.
Segala apa yg kulakukan di RS ku informasikan ke ayahnya anak2 di rumah via telepon.
Selama mengurus segalanya itu, air mataku gak berhenti mengalir.
Baru kali ini salah satu anakku harus di-opname di RS. Sediiiiih sekali...

Sementara itu, THIA (8th), anak sulungku belum sempat kujemput dari sekolah.
Aku menelpon pihak sekolah dan mengabari kalo akan telat sekali menjemput THIA krn harus mengurus kedua adiknya di RS.
Setelah ARIQ mendapatkan kamar di ruang 506 & diinfus serta diambil darahnya, papaku pergi ke sekolah menjemput THIA.
Aku menunggu ARIQ di RS sambil menggendong ARZA.
Air mataku tetep gak berhenti mengalir. Bingung... Sedih... Gak tau mesti gimana...
Tapi aku bersyukur Alhamdulillah krn ARIQ udah mendapatkan perawatan.
Gak berapa lama kemudian ayah mertuaku, Atok-nya anak2 dateng menemani kami.
Setelah papaku & THIA tiba, kami berembuk tentang siapa yg mesti menjaga ARIQ di RS.
Papaku & Ayah mertuaku mengusulkan utk salah satu dr mereka aja yg menjaga ARIQ, sementara aku harus pulang utk merawat ARZA, THIA & Ayahnya anak2 di rumah.
Huaaaaaaaaa.... batinku menjerit. Air mataku turun dengan derasnya.

Gak rela rasanya aku harus terpisah dari salah satu anakku.
Apalagi ARIQ sedang dalam kondisi gawat.
Seandainya saja aku bisa dikloning... aku ingin setiap bagian dari diriku menemani mereka smua.
Dengan berat hati kutinggalkan ARIQ di RS.
Kulihat pandangan mata ARIQ yg merasa sedih sekali krn ditinggalkan oleh mamanya. Makin hancur perasaanku.


Seandainya ARZA dalam kondisi sehat, kupastikan aku akan menemani ARIQ di RS.
Tetapi mengingat ARZA juga sakit & takut akan drop kondisinya kalo aku tinggal, aku gak mungkin utk meninggalkan ARZA.
Bener2 kondisiku saat itu seperti makan buah simalakama.
Keduanya anakku... Keduanya sama2 kesayanganku... Keduanya dalam kondisi sakit... Dan keduanya sama2 membutuhkan diriku...
Sesampai di rumah, ayahnya anak2 sedang ditemani oleh Ibu mertuaku.
Kondisinya tidak juga membaik.
Keluar panas dingin, sering tiba2 pusing & rasanya seperti mau jatuh.
Di badannya mulai timbul bintik2 merah juga.
Saat aku mengganti baju ARZA, aku melihat sekujur tubuh ARZA juga mulai timbul bintik2 merah.
Huaaaaaaaaaa.... Aku panik lagi.

Tetapi krn hasil thrombositnya bagus, aku & ayahnya memutuskan utk ke RS keesokan harinya... mengingat hari sudah larut malam & di RS kamar rawat inap juga penuh (seandainya ARZA & ayahnya hrs menjalani rawat inap juga).
Kamis, 5 Maret 2009, Aku & Ayah mertuaku membawa ARZA & Ayahnya anak2 ke RS.
Ayah langsung ke bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena udah gak kuat utk jalan.
Setelah mendaftar, Ayah ditempatkan di ruang IGD & langsung diinfus.
Sudah dipastikan oleh Dokter IGD kalo Ayah harus opname.
Thrombosit Ayah pada hari itu 29.000/uL.
Sementara hasil pemeriksaan thrombosit ARIQ pada hari itu turun dari 90.000/uL di hari sebelumnya menjadi 74.000/uL.
Setelah menjenguk ARIQ di ruangannya, aku & ARZA ke ruangan Dokter Anak utk melaporkan hasil Lab ARZA & menanyakan bintik2 merah yg timbul di sekujur ARZA.
Alhamdulillah... Dokter memastikan ARZA dalam tarap penyembuhan krn INFEKSI VIRUS DENGUE.
Dokter mengatakan, setelah keluar semua bintik2 merahnya, ARZA akan ber-angsur2 membaik.
Selama di-infus & menunggu kamar rawat inap yg kosong di IGD, Ayah mengusahakan utk bisa di-opname sekamar dengan ARIQ.
Alhamdulillah dapet kamar kosong di VIP Ruang 702.
Ruang VIP yg seharusnya ditempati oleh 1 bed utk pasien ditambahkan 1 bed lagi utk ARIQ.
Lega rasanya... karena malem kedua ARIQ di RS ditemani oleh Ayah & Yangkung-nya.
Perasaanku yg merasa bersalah krn tidak bisa menemani ARIQ agak sedikit berkurang melihat binar mata ARIQ yg terlihat lebih ceria.
Diantara ketiga anakku, ARIQ memang yg paling pendiam.
ARIQ gak ngomong apa2... tapi aku tau, di hati ARIQ tentu ingin sekali ditemani mamanya juga.
Duh... rasanya sediiih sekali... Hatiku menjerit...

Aaaarrggghhh... Aku ingin sekali di-KLONING...
Jadi 1 dari diriku menemani ARIQ & Ayah... 1 dari diriku yang lain menemani ARZA & THIA.
Jumat, 6 Maret 2009, aku absen membezuk ARIQ & AYAH... krn semaleman ARZA kembali panas badannya.
Mungkin kecapekan krn selama 2 hari ber-turut2 aku bawa2 ke RS utk pemeriksaan serta mengurus Mas ARIQ & AYAH.
Laporan dari Ayah via email pada hari itu:
Thrombosit ARIQ turun lagi menjadi 66.000/uL
Thrombosit AYAH Alhamdulillah naik menjadi 49.000/uL & bila terus membaik besok AYAH diperbolehkan pulang.
Ayah juga melaporkan kalo Dokternya ARIQ sudah visit & memastikan thrombosit akan turun dulu sebelum mencapai stack, setelah itu akan ber-angsur2 naik.
Aduh nak... berapa hari lagi kamu mesti diambil darahnya utk diperiksa.
Gak tahan rasanya melihat dirimu menangis setiap kali jarum suntik ditusukkan ke lenganmu yang mungil itu.
ARIQ-ku sayang... cepet sembuh ya nak...
InsyaAlah hari ini, Sabtu 7 Maret 2009, MAMA, mbak THIA & dek ARZA akan menemanimu seharian.
Cepet sembuh ya sayang...
Biar kita bisa berkumpul lagi di rumah...
Biar kita bisa bermain ber-sama2 lagi di rumah...
Mama kangen melihat senyummu, nak...
Mama kangen melihat tawamu...
Mama kangen melihat coretan2 gambarmu di kertas yg kemudian kau tempelkan berjejer di dinding kamar...
Mama sayang ARIQ... sayaaaang sekali...
Kami smua sayang kamu nak...

Ayah langsung ke bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena udah gak kuat utk jalan.
Setelah mendaftar, Ayah ditempatkan di ruang IGD & langsung diinfus.
Sudah dipastikan oleh Dokter IGD kalo Ayah harus opname.
Thrombosit Ayah pada hari itu 29.000/uL.
Sementara hasil pemeriksaan thrombosit ARIQ pada hari itu turun dari 90.000/uL di hari sebelumnya menjadi 74.000/uL.
Setelah menjenguk ARIQ di ruangannya, aku & ARZA ke ruangan Dokter Anak utk melaporkan hasil Lab ARZA & menanyakan bintik2 merah yg timbul di sekujur ARZA.
Alhamdulillah... Dokter memastikan ARZA dalam tarap penyembuhan krn INFEKSI VIRUS DENGUE.

Dokter mengatakan, setelah keluar semua bintik2 merahnya, ARZA akan ber-angsur2 membaik.

Selama di-infus & menunggu kamar rawat inap yg kosong di IGD, Ayah mengusahakan utk bisa di-opname sekamar dengan ARIQ.
Alhamdulillah dapet kamar kosong di VIP Ruang 702.
Ruang VIP yg seharusnya ditempati oleh 1 bed utk pasien ditambahkan 1 bed lagi utk ARIQ.
Lega rasanya... karena malem kedua ARIQ di RS ditemani oleh Ayah & Yangkung-nya.
Perasaanku yg merasa bersalah krn tidak bisa menemani ARIQ agak sedikit berkurang melihat binar mata ARIQ yg terlihat lebih ceria.
Diantara ketiga anakku, ARIQ memang yg paling pendiam.
ARIQ gak ngomong apa2... tapi aku tau, di hati ARIQ tentu ingin sekali ditemani mamanya juga.
Duh... rasanya sediiih sekali... Hatiku menjerit...


Aaaarrggghhh... Aku ingin sekali di-KLONING...
Jadi 1 dari diriku menemani ARIQ & Ayah... 1 dari diriku yang lain menemani ARZA & THIA.
Jumat, 6 Maret 2009, aku absen membezuk ARIQ & AYAH... krn semaleman ARZA kembali panas badannya.
Mungkin kecapekan krn selama 2 hari ber-turut2 aku bawa2 ke RS utk pemeriksaan serta mengurus Mas ARIQ & AYAH.
Laporan dari Ayah via email pada hari itu:
Thrombosit ARIQ turun lagi menjadi 66.000/uL

Thrombosit AYAH Alhamdulillah naik menjadi 49.000/uL & bila terus membaik besok AYAH diperbolehkan pulang.


Hasil Thrombosit ARIQ & AYAH
Ayah juga melaporkan kalo Dokternya ARIQ sudah visit & memastikan thrombosit akan turun dulu sebelum mencapai stack, setelah itu akan ber-angsur2 naik.
Aduh nak... berapa hari lagi kamu mesti diambil darahnya utk diperiksa.
Gak tahan rasanya melihat dirimu menangis setiap kali jarum suntik ditusukkan ke lenganmu yang mungil itu.

ARIQ-ku sayang... cepet sembuh ya nak...
InsyaAlah hari ini, Sabtu 7 Maret 2009, MAMA, mbak THIA & dek ARZA akan menemanimu seharian.
Cepet sembuh ya sayang...
Biar kita bisa berkumpul lagi di rumah...
Biar kita bisa bermain ber-sama2 lagi di rumah...
Mama kangen melihat senyummu, nak...
Mama kangen melihat tawamu...
Mama kangen melihat coretan2 gambarmu di kertas yg kemudian kau tempelkan berjejer di dinding kamar...
Mama sayang ARIQ... sayaaaang sekali...
Kami smua sayang kamu nak...



essymoestl menulis on Mar 6, '09
duhh
semoga semuanya bs cepet sembuh yahh Mbak, kasian Mbak repot sendirian
urus sana sini ... lg musim yahh di sana DB ? ... untung aja ngga
terlambat Mbak ... aku hanya bisa mendoakan agar sekeluarga bs kumpul
sama2 lg yahh ...
|
essymoestl} berkata
![]() ![]() |
bundel} berkata
![]() Kejadian keluarga saya jdulu uga sama, cuma bapaknya yang nggak sakit. anak saya satu demi satu mulai demam dan lesu. Kami langsung ke RS, minta dokter di IGD untuk periksa lab. Memang thrombositnya rendah kedua-duanya. Saya langsung minta perawatan sekamar walaupun yang satu masih kanak-kanak. Semua ruang penuh yang ada cuma kelas 2 atau 3 gitu saya lupa, pokoknya sekamar 4 orang. Saya terima aja daripada terlambat. Alhamdulillah cepat tertangani, dengan syarat kita bantu buatkan juice jambu biji merah ditambah pocari sweat. Biasanya yang sakitnya agak lama yang dewasa. Anak saya juga dulu keluar dari RS nggak sama-sama, si kakak belakangan. Mungkin daya tahan anak kecil lebih bagus daripada orang dewasa, Sabar ya jeng, kita bantu dengan doa aja deh. Big hug!!! ![]() |
jari2imutnyaemma menulis on Mar 6, '09
Syafakumullah..
Semoga Allah memberikan kesembuhan bagi Ariq dan papanya. Semoga mba
thia dan keluarga diberikan kesehatan selama menjaga dan mrawat ariq dan
papanya..
Hiks2..jadi inget almarhum adeku.. |
jari2imutnyaemma menulis on Mar 6, '09
Syafakumullah..
Semoga Allah memberikan kesembuhan bagi Ariq dan papanya. Semoga mba
thia dan keluarga diberikan kesehatan selama menjaga dan mrawat ariq dan
papanya..
Hiks2..jadi inget almarhum adeku.. |
cunyayusya menulis on Mar 6, '09
Mbak
Shinta .... yang sabar ya.... aku jd pengen nangis bacanya.... Mudah2an
anak2 dan ayahnya anak2 cepat pulih kembali ya.... dan Mbak Shinta jg
diberi kesehatan dan kekuatan dlm merawat mereka... amin.... Sari kurma
dan angka (kt yg sdh pernah mengalami sakit ini) bagus lho mbak untuk
menaikkan trombosit...
|
iffahikhwan menulis on Mar 7, '09
sabar yahshin...ikut prihatin semoga semuanya cepat membaik...syafakumullah
|
keluargarenaldo menulis on Mar 7, '09
Mba
Shinta... ikut sedih banget aku bacanya mba... yang sabar yah...
mudah2an Ariq cepet sembuh dan pulih seperti sedia kala... Mba Shinta
harus kuat dan jaga kesehatan ya... supaya mba Shinta bisa maksimal
merawat mereka semua... Hugssssssssss....
|
keluargacahyono menulis on Mar 7, '09
aq ga bisa kasih comment apa2 mbak.....
aq cuma bisa bantu do'a tuk mbak shinta dan keluarga.... *big hug.................* |
ummufarhan menulis on Mar 8, '09
cepat sembuh yaa Ariq sayang...semoga mbak diberi kekuatan dan kesabaran yaaa...
|
mamanyanaiya menulis on Mar 12, '09
maaf,baru baca postingan ini...smoga semua nya kembali sehat yaaa...
|
Senyum Thia-Ariq-Arza, DBD & Madu Sari Kurma... ^_^
untuk semuanya |
Alhamdulillahirobbil'alamin... Trima kasih Ya Allah..
Gak nyangkaaaa... pas tadi jenguk ARIQ & AYAH, hasil pemeriksaan thrombosit pada hari ini, Sabtu 7 Maret 2009 adalah:
Ayah 102.000/uL
Ariq 100.000/uL
Ketika Dokter yg menangani Ayah visit, Dokter mengatakan bahwa Ayah diperbolehkan pulang pada hari ini juga, krn melihat kecenderungan thrombositnya akan naik terus walaupun batas minimal thrombosit normal adalah 150.000-500.000 /uL

Tinggal menunggu keputusan dari Dokternya Ariq aja.
Bila Ariq masih hrs menginap lagi, maka Ayah tidak akan pulang pada hari ini, tetapi menunggu Ariq. Dan ternyata, ketika Dokternya Ariq visit, Alhamdulillah Ariq juga sudah diperbolehkan utk pulang.
Aduuuuh... rasanya seneeeeeng bangeeet...

Bener2 gak bisa ngomong apa2... cuma kebahagiaan aja yg ada di hati ini...

Trima kasih teman2 ku smua...
Trima kasih utk smua dukungan dan doa2 kalian yang tulus...

Big hugs utk kalian smua...

I LOVE YOU ALL... muuuuaaaaacccchhh....





Thia-Ariq-Arza
Sekarang aku bahagiaaaaa sekali... melihat senyum kembali menghiasi wajah ketiga anak2ku yg sangat aku sayangi...

Semoga thrombosit ARIQ & AYAH segera kembali normal... sehingga kami sekluarga bisa mengucapkan selamat tinggal kpd penyakit DEMAM BERDARAH (DBD) yang telah menjangkiti ARIQ, ARZA & AYAH selama seminggu kemarin dan menyebabkan ARIQ & AYAH harus di-opname selama 4 & 3 hari di RS.

Oya... berbagi rahasia, mudah2an bermanfaat bagi teman2 yg keluarganya juga mengalami DBD.
Berdasarkan referensi dari teman2 & keluarga... ada obat tradisional yang membantu mempercepat kenaikan thrombosit, yaitu:
1 ANGKAK
Yaitu berupa serbuk beras merah yang difermentasi.
Cara pemakaiannya yaitu dengan diseduh air panas, disaring & diminumkan kepada pasien DBD.
Kata Ayahnya anak2 yang aku suruh cobain ANGKAK ini, rasanya katanya gak enak kayak jamu... hihihi...

2. MADU SARI KURMA / JUICE KURMA
Merupakan sari pati yang diambil dari buah kurma pilihan.
Sebagian kalangan mengenal sari kurma dengan sebutan juice kurma/ jus kurma.
Aku udah nyobain & rasanya sama kayak madu biasa, tapi kata Thia rasanya kayak kecap manis... hehehe...



Madu Sari Kurma / Juice Kurma
Naaah... selama di RS, Ariq & Ayah minum MADU SARI KURMA / JUICE KURMA ini. Alhamdulillah membantu sekali utk mempercepat kenaikan thrombosit.
Aku, Thia & Arza juga minum lhoooo.... Abis enak siiih....


essymoestl menulis on Mar 7, '09
syukurlah Mbak sudah bs berkumpul lg ... btw Arza sendiri bgmn kabarnya ?
seneng liat potonya di atas ud pada ceria ... |
essymoestl} berkata
![]() seneng liat potonya di atas ud pada ceria ... ![]()
Iya Essy... makasih ya saaaaayyyy....
Arza juga udah membaik... Kalo 2 hr yll Arza tuh kayak kepiting rebus deeeh... hehehe.... Soalnya Arza kan kulitnya putih banget, trus sluruh badannya sampe ke pipi2nya segala kan penuh bintik2 merah... jadi udah bener2 kayak terbakar dia... Tetapi Alhamdulillah skrg bintik2 merahnya udah memudar... di fotonya dah gak kliatan kyk kepiting rebus lagi kan? hehehe... |
yanihawaii menulis on Mar 7, '09
Allhamdulilah udah pada sembuh & thanks info ttg jus kurma, aku jad pengen nyobain ntar kalo plg.
|
iwananashaya menulis on Mar 7, '09
shandini} berkata
![]() ![]()
Alhamdulillaah.. ^_^
Semoga Mbak Shinta sekeluarga selanjutnya sehaaat selalu. aamiin.. |
keluargacahyono menulis on Mar 7, '09
Alhamdulillah................
semoga mbak shinta dan kel sehat selalu....... tetap jaga kesehatan ya mbak........... |
cunyayusya menulis on Mar 7, '09
Alhamdulillah wa syukurillah ... aku turut senang ya mbak Shinta....
|
catatandona menulis on Mar 8, '09
Alhamdulillah ayah sudah baikan Mbak Shintan..
SEmoga Ariq juga akan segera boleh pulang ya mbak :) |
keluargarenaldo menulis on Mar 8, '09
Alhamdulillah..... senang deh denger semuanya sudah baikan... semoga cepat pulih yaaa... :-)
|
Surat Dari Seorang Ayah... DBD MERENGGUT PUTRINYA TERCINTA... :(
untuk semuanya |
Setelah smua yang aku & kluargaku alami akibat DBD (Demam Berdarah Dengue)...
Dan kemudian aku menuliskan curahan hatiku itu dengan judul: Aku ingiiiiin sekali di-KLONING... :(Barusan aku mendapatkan email dari milis WOL (Wanita Online Society) yg aku ikuti.
Trenyuh sekali aku membacanya...
Email itu berisi Surat dari seorang ayah yang putrinya meninggal akibat DBD.
Dan kini email tersebut ingin aku share dengan teman2 smua... agar kita selalu WASPADA TERHADAP DBD.
Isi dari Email tersebut adalah:
Hati-hati, gejala DBD sudah tidak khas. Sampai meninggalnya Libby, tidak timbul bercak-bercak merah di sekujur tubuhnya, tidak mimisan, tidak muntah darah.
Salah satu cara termudah untuk mendeteksi dini DBD adalah dengan menekan salah satu kuku ibu jari, kemudian lihat apakah permukaan yang putih ketika ditekan langsung kembali merah. DBD menyebabkan darah agak mengental, sehingga ketika selesai dipencet, biasanya kuku yang terkena DBD agak lambat kembali ke warna merah.
Raba denyut nadi, penderita DBD biasanya denyut nadinya agak lemah.
Surat Untuk Libby
Dear, Libby.
Akhir-akhir ini ayah kangen dan ingat terus sama Libby, apalagi saat ini sedang berjangkit penyakit demam berdarah, yang mengantarkan Libby menghadap Tuhan YME setahun yang lalu.
Ayah ingat, waktu itu, Sabtu pagi 19 April, Libby sudah mengeluh kurang enak badan. Ayah langsung membawa Libby ke dokter spesialis di Mall Ambassador hari itu juga untuk mendapatkan perawatan. Dokter menyatakan bahwa Libby sakit radang tenggorokan. Walaupun sudah agak membaik, hari Senin, 21 April, Libby tidak masuk ke sekolah agar bisa beristirahat. Lagipula, esoknya Libby akan perform ballet untuk pertama kalinya.
Ketika ayah pulang kantor, Libby terlihat sangat bersemangat untuk pertunjukan balet besok. Bahkan, Libby menunjukkan semua kostum yang akan dipakai. Ayah tahu, kamu sangat mencintai balet. "Ayah lihat Libby perform besok, kan ?" pinta Libby, yang langsung ayah jawab, "iya, Sayang."
Keesokan harinya, tanggal 22 April, Ayah sengaja mengambil cuti agar bisa leluasa hadir ke pertunjukan balet Libby. Pukul 06.15, ayah mengantarkan Libby sekolah. Sepanjang perjalanan Libby terus saja bercerita mengenai pertunjukan itu.
Karena hari itu cuti, ayah pun bisa menjemput Libby ketika pulang sekolah pada 11.30. Kamu terlihat sangat senang melihat ayah menjemputmu, karena biasanya ayah tidak bisa menjemput karena msih di kantor. Dalam perjalanan, Libby sempat bertanya, "Ayah, siapa Kartini itu?". Ayah jawab, "Kartini itu seorang putri yang berjasa pada kaum wanita, karenanya hari kelahirannya diperingati sebagai hari Kartini." Kamu yang selalu kritis kemudian menaggapi, "kok putri tidak pakai baju Cinderella?" Ya, Libby selalu menganggap sosok putri mirip dengan karakter dalam dongeng-dongeng ala Disneyland .
Ayah berusaha menjawab semua pertanyaan Libby. "Kartini sudah meninggal ya, Ayah?", tanyamu lagi. Ayah jawab dengan anggukan. Kamu pun terus bertanya, "kalau Libby mau diperingati, harus meninggal dulu ya?". Mendengar pertanyaan itu, Ayah agak bingung juga menjawabnya. Namun akhirnya Ayah menjawab, "tidak perlu. Karena ada juga yang masih hidup sudah diperingati. "
Pertanyaan itu tadinya hampir tidak berarti apa pun, kecuali menunjukkan rasa keingintahuanmu yang memang sangat tinggi. Namun belakangan ayah mulai menyadari bahwa mungkin ini adalah firasat tepat seminggu sebelum kepulanganmu ke Tuhan YME.
Ketika perform balet, ayah ingat Libby kelihatan masih lemas. Beberapa teman dalam kelompokmu juga tidak menari dengan baik, sehingga secara keseluruhan penampilan balet itu tidak terlalu menggembirakan. Kamu yang sangat perfecsionis kelihatan sangat kecewa dengan penampilan kelompokmu yang kurang kompak.
Ketika pulang, Libby kelihatan agak murung. Ayah terus menerus berusaha untuk menghibur Libby dengan mengatakan bahwa pertunjukan tadi cukup baik. Tapi tidak dapat ditutupi, Libby kecewa sekali.
Hari Kamis malam, Libby panas lagi, suhu badannya mencapai 40 derajat celcius.
anggal 25 April, Libby ulang tahun yang kelima, kamu masih sakit sehingga tidak masuk sekolah. Ayah dan Mommy kembali membawamu ke dokter. Dokter menyatakan bila sampai Senin belum turun juga panasnya, Senin harus diambil darah untuk diuji.
Tanggal 26 April 2003, Libby merayakan pesta ulang tahun di McDonald Arion. Suhu panas sudah mulai turun, hanya kamu masih terlihat lemas. Pesta ini adalah permintaan pertama Libby, karena biasanya ulangtahun hanya dirayakan di sekolah dengan membawa kue ulang tahun. Entah kenapa waktu itu Libby menginginkan pesta di McDonald lengkap dengan badut Teletubbies.
Ayah minta maaf karena terlambat mengurus pesta, sehingga badut yang kamu minta tidak bisa hadir. Ayah tidak tahu bahwa McD tidak memperbolehkan badut dari luar. Libby kelihatan kecewa dengan ketidakhadiran badut itu, karena ternyata kamu sudah bercerita pada teman-temanmu.
"Badutnya nggak bisa datang ya, Yah? Gimana ya kalau nanti Libby dibilang pembohong. Tapi nggak apa-apa lah, teman-teman pasti ngerti".
Ayah tahu betul, Libby adalah seorang yang sangat patuh terhadap janji dan tak pernah mau mengecewakan orang lain.
Pulang dari pesta Libby terlihat sakit lagi. Ayah mencoba mengompres agar panas tubuhmu turun. Kamu terlihat lemah, sampai-sampai hadiah yang banyak pun hampir tak tersentuh. Ayah masih ingat percakapan kita saat itu, "Liv, uang yang dari Nini kan banyak, mau dibeliin apa sama Libby? beliin mainan ya?". Libby malah bilang, "Ayah, mainan Libby udah banyak sekali...bahkan sebagian mau Libby kasiin ke orang miskin. Kasihan kan mereka nggak punya mainan. Libby juga mau kirim bunga yang banyak sekali untuk Nini. Nini pasti senang."
Ayah kaget mendengar jawaban Libby, tapi sama sekali tidak menyangka apa-apa. Belakangan ayah baru sadar ini adalah firasat lain kepergianmu, karena ternyata, rumah Nini tempat kamu disemayamkan sebelum pemakaman, penuh bunga dari para pelayat.
Libby ingat nggak, hari Minggu, ayah dan mommy membawa Libby ke Rumah Sakit Bunda untuk diambil darah. Ayah tidak mau lagi menunggu sampai hari Senin. Ayah ingat Libby masih minta ayam goreng dan minuman rasa stroberi. Ayah senang sekali karena akhirnya Libby minta makan, setelah dua hari kamu selalu menolak makanan.
Selama sakit, kamu tidak pernah mengeluh sakit perut atau lainnya, hanya pusing dan mual.
Senin pagi, mommy membawa hasil tes darah ke dokter, trombosit kamu masih 149.000. Kata dokter, Libby terkena gejala Thypus dan disarankan untuk beristirahat dan banyak minum. Sore harinya panas Libby sudah mulai turun. Ayah senang sekali pada saat itu, bahkan ayah sempat mengabari keluarga di Bandung bahwa kamu sudah agak baikan, hanya masih sangat lemas dan terkadang muntah.
Malamnya, ternyata Libby terus mengigau. Ayah, mommy dan uti tidak berhenti berdoa, kita putuskan untuk membawa kamu ke dokter besok pagi-pagi sekali. Sama sekali tidak terbersit dalam pikiran ayah bahwa Libby mungkin sudah mulai didekati oleh malaikat maut, karena panas kamu sudah turun hingga 36 derajat celcius.
Keesokan harinya, mommy dan uti mengantar kamu ke dokter. Saat itu trombosit kamu sudah turun ke 59.000 dan langsung diperintahkan untuk masuk rumah sakit. Mommy membawa kamu ke RS Mitra Jatinegara karena kata dokter, pelayanan PICU (ICU anak-anak) cukup baik. Kata mommy, dalam perjalanan ke rumahsakit kamu masih minta mi dan pisang.
Mommy ingat di dalam mobil Libby ngomong, "Ma, kok orang-orang itu tidurnya aneh ya?" Mommy yang panik tidak bisa menjawab, ia hanya bilang, "Libby kuat ya...."
Sampai di rumah sakit Libby sudah tidak sadar. Ketika sampai di ruang gawat darurat, Libby langsung kejang dan pergi untuk selamanya sebelum dokter sempat melakukan pertolongan.
Ayah minta maaf ya, Liv, tidak bisa menemani kamu pulang ke rumah kamu di surga. Ayah merasa bodoh sekali, memilih ikut meeting di kantor ketika kamu sedang berjuang dengan maut. Tapi memang jalannya sudah harus begitu, ayah rela Libby pulang ke rumah pemilik Libby karena ayah hanya diberi kesempatan untuk merawat Libby selama tepat lima tahun.
Mommy sekarang sedang hamil lagi, Adelle sudah mulai cerewet, maunya sekarang pake baju punya Libby. Kemarin-kemarin dia terus berbicara mengenai kamu, Libby datang ke mimpinya Adelle ya? Ya sudah dulu ya Liv, ayah mau buat surat buat teman-teman ayah biar mereka belajar dari pengalaman kita.
Pembaca, saya hanya ingin berbagi pengalaman dari kejadian ini. Saya tidak ingin Anda mengalami apa yang saya rasakan.
Saran saya :
1. Pelajari dan kenali berbagai jenis penyakit dan gejalanya. Libby terkena demam berdarah dan kami sudah terlambat untuk membawanya ke rumah sakit. Jika anak-anak kita, atau kita sendiri panas selama dua hari berturut-turut, lebih baik langsung ke dokter dan minta periksa darah. Minta sekalian periksa darah untuk dengue rapid karena kadang-kadang kadar trombosit dalam darah masih 200.000 (batas normal antara 150.000-400. 000), tetapi sebenarnya sudah terkena virus dengue. Jika dokter menyatakan thypus atau radang tenggorokan, atau flu biasa, lebih baik cari second opinion dari dokter lain.
2. Hati-hati, gejala DBD sudah tidak khas. Sampai meninggalnya Libby, tidak timbul bercak-bercak merah di sekujur tubuhnya, tidak mimisan, tidak muntah darah. Salah satu cara termudah untuk mendeteksi dini DBD adalah dengan menekan salah satu kuku ibu jari, kemudian lihat apakah permukaan yang putih ketika ditekan langsung kembali merah. DBD menyebabkan darah agak mengental, sehingga ketika selesai dipencet, biasanya kuku yang terkena DBD agak lambat kembali ke warna merah. Raba denyut nadi, penderita DBD biasanya denyut nadinya agak lemah.
3. Pantau terus kondisi pasien jika sudah positif DBD. Beberapa rumah sakit hanya mengecek darah sehari sekali,. Sebaiknya, mintalah pengecekan dilakukan setiap 6 jam sekali. Jika trombosit sudah mulai memasuki angka 30.000, segera siapkan beberapa teman dan keluarga yang memiliki golongan darah yang sama dengan penderita untuk berjaga-jaga bila sewaktu-waktu tranfusi darah dibutuhkan. Saat ini sulit mendapatkan darah dari PMI.
4. Pakaikan selalu penghalau nyamuk berupa lotion atau lainnya pada anak-anak kita di waktu siang, untuk menghindari gigitan nyamuk aedes aegepty.
5. Jika anak sakit, tinggalkanlah urusan kantor atau urusan apa pun. Keluarga jauh lebih penting daripada apa pun di dunia ini, atau Anda akan menyesal seumur hidup jika mengalami apa yang saya alami.
6. Setelah semua usaha kita lakukan, pasrahkan semua kepada Tuhan YME. Karena bagaimanapun kita berusaha, jika Tuhan berkehendak lain, maka tidak ada yang dapat menghalangi keputusan-Nya.
Dan kemudian aku menuliskan curahan hatiku itu dengan judul: Aku ingiiiiin sekali di-KLONING... :(Barusan aku mendapatkan email dari milis WOL (Wanita Online Society) yg aku ikuti.

Trenyuh sekali aku membacanya...

Email itu berisi Surat dari seorang ayah yang putrinya meninggal akibat DBD.

Dan kini email tersebut ingin aku share dengan teman2 smua... agar kita selalu WASPADA TERHADAP DBD.


Isi dari Email tersebut adalah:
Hati-hati, gejala DBD sudah tidak khas. Sampai meninggalnya Libby, tidak timbul bercak-bercak merah di sekujur tubuhnya, tidak mimisan, tidak muntah darah.
Salah satu cara termudah untuk mendeteksi dini DBD adalah dengan menekan salah satu kuku ibu jari, kemudian lihat apakah permukaan yang putih ketika ditekan langsung kembali merah. DBD menyebabkan darah agak mengental, sehingga ketika selesai dipencet, biasanya kuku yang terkena DBD agak lambat kembali ke warna merah.
Raba denyut nadi, penderita DBD biasanya denyut nadinya agak lemah.
Surat Untuk Libby
Dear, Libby.
Akhir-akhir ini ayah kangen dan ingat terus sama Libby, apalagi saat ini sedang berjangkit penyakit demam berdarah, yang mengantarkan Libby menghadap Tuhan YME setahun yang lalu.
Ayah ingat, waktu itu, Sabtu pagi 19 April, Libby sudah mengeluh kurang enak badan. Ayah langsung membawa Libby ke dokter spesialis di Mall Ambassador hari itu juga untuk mendapatkan perawatan. Dokter menyatakan bahwa Libby sakit radang tenggorokan. Walaupun sudah agak membaik, hari Senin, 21 April, Libby tidak masuk ke sekolah agar bisa beristirahat. Lagipula, esoknya Libby akan perform ballet untuk pertama kalinya.
Ketika ayah pulang kantor, Libby terlihat sangat bersemangat untuk pertunjukan balet besok. Bahkan, Libby menunjukkan semua kostum yang akan dipakai. Ayah tahu, kamu sangat mencintai balet. "Ayah lihat Libby perform besok, kan ?" pinta Libby, yang langsung ayah jawab, "iya, Sayang."
Keesokan harinya, tanggal 22 April, Ayah sengaja mengambil cuti agar bisa leluasa hadir ke pertunjukan balet Libby. Pukul 06.15, ayah mengantarkan Libby sekolah. Sepanjang perjalanan Libby terus saja bercerita mengenai pertunjukan itu.
Karena hari itu cuti, ayah pun bisa menjemput Libby ketika pulang sekolah pada 11.30. Kamu terlihat sangat senang melihat ayah menjemputmu, karena biasanya ayah tidak bisa menjemput karena msih di kantor. Dalam perjalanan, Libby sempat bertanya, "Ayah, siapa Kartini itu?". Ayah jawab, "Kartini itu seorang putri yang berjasa pada kaum wanita, karenanya hari kelahirannya diperingati sebagai hari Kartini." Kamu yang selalu kritis kemudian menaggapi, "kok putri tidak pakai baju Cinderella?" Ya, Libby selalu menganggap sosok putri mirip dengan karakter dalam dongeng-dongeng ala Disneyland .
Ayah berusaha menjawab semua pertanyaan Libby. "Kartini sudah meninggal ya, Ayah?", tanyamu lagi. Ayah jawab dengan anggukan. Kamu pun terus bertanya, "kalau Libby mau diperingati, harus meninggal dulu ya?". Mendengar pertanyaan itu, Ayah agak bingung juga menjawabnya. Namun akhirnya Ayah menjawab, "tidak perlu. Karena ada juga yang masih hidup sudah diperingati. "
Pertanyaan itu tadinya hampir tidak berarti apa pun, kecuali menunjukkan rasa keingintahuanmu yang memang sangat tinggi. Namun belakangan ayah mulai menyadari bahwa mungkin ini adalah firasat tepat seminggu sebelum kepulanganmu ke Tuhan YME.
Ketika perform balet, ayah ingat Libby kelihatan masih lemas. Beberapa teman dalam kelompokmu juga tidak menari dengan baik, sehingga secara keseluruhan penampilan balet itu tidak terlalu menggembirakan. Kamu yang sangat perfecsionis kelihatan sangat kecewa dengan penampilan kelompokmu yang kurang kompak.
Ketika pulang, Libby kelihatan agak murung. Ayah terus menerus berusaha untuk menghibur Libby dengan mengatakan bahwa pertunjukan tadi cukup baik. Tapi tidak dapat ditutupi, Libby kecewa sekali.
Hari Kamis malam, Libby panas lagi, suhu badannya mencapai 40 derajat celcius.
anggal 25 April, Libby ulang tahun yang kelima, kamu masih sakit sehingga tidak masuk sekolah. Ayah dan Mommy kembali membawamu ke dokter. Dokter menyatakan bila sampai Senin belum turun juga panasnya, Senin harus diambil darah untuk diuji.
Tanggal 26 April 2003, Libby merayakan pesta ulang tahun di McDonald Arion. Suhu panas sudah mulai turun, hanya kamu masih terlihat lemas. Pesta ini adalah permintaan pertama Libby, karena biasanya ulangtahun hanya dirayakan di sekolah dengan membawa kue ulang tahun. Entah kenapa waktu itu Libby menginginkan pesta di McDonald lengkap dengan badut Teletubbies.
Ayah minta maaf karena terlambat mengurus pesta, sehingga badut yang kamu minta tidak bisa hadir. Ayah tidak tahu bahwa McD tidak memperbolehkan badut dari luar. Libby kelihatan kecewa dengan ketidakhadiran badut itu, karena ternyata kamu sudah bercerita pada teman-temanmu.
"Badutnya nggak bisa datang ya, Yah? Gimana ya kalau nanti Libby dibilang pembohong. Tapi nggak apa-apa lah, teman-teman pasti ngerti".
Ayah tahu betul, Libby adalah seorang yang sangat patuh terhadap janji dan tak pernah mau mengecewakan orang lain.
Pulang dari pesta Libby terlihat sakit lagi. Ayah mencoba mengompres agar panas tubuhmu turun. Kamu terlihat lemah, sampai-sampai hadiah yang banyak pun hampir tak tersentuh. Ayah masih ingat percakapan kita saat itu, "Liv, uang yang dari Nini kan banyak, mau dibeliin apa sama Libby? beliin mainan ya?". Libby malah bilang, "Ayah, mainan Libby udah banyak sekali...bahkan sebagian mau Libby kasiin ke orang miskin. Kasihan kan mereka nggak punya mainan. Libby juga mau kirim bunga yang banyak sekali untuk Nini. Nini pasti senang."
Ayah kaget mendengar jawaban Libby, tapi sama sekali tidak menyangka apa-apa. Belakangan ayah baru sadar ini adalah firasat lain kepergianmu, karena ternyata, rumah Nini tempat kamu disemayamkan sebelum pemakaman, penuh bunga dari para pelayat.
Libby ingat nggak, hari Minggu, ayah dan mommy membawa Libby ke Rumah Sakit Bunda untuk diambil darah. Ayah tidak mau lagi menunggu sampai hari Senin. Ayah ingat Libby masih minta ayam goreng dan minuman rasa stroberi. Ayah senang sekali karena akhirnya Libby minta makan, setelah dua hari kamu selalu menolak makanan.
Selama sakit, kamu tidak pernah mengeluh sakit perut atau lainnya, hanya pusing dan mual.
Senin pagi, mommy membawa hasil tes darah ke dokter, trombosit kamu masih 149.000. Kata dokter, Libby terkena gejala Thypus dan disarankan untuk beristirahat dan banyak minum. Sore harinya panas Libby sudah mulai turun. Ayah senang sekali pada saat itu, bahkan ayah sempat mengabari keluarga di Bandung bahwa kamu sudah agak baikan, hanya masih sangat lemas dan terkadang muntah.
Malamnya, ternyata Libby terus mengigau. Ayah, mommy dan uti tidak berhenti berdoa, kita putuskan untuk membawa kamu ke dokter besok pagi-pagi sekali. Sama sekali tidak terbersit dalam pikiran ayah bahwa Libby mungkin sudah mulai didekati oleh malaikat maut, karena panas kamu sudah turun hingga 36 derajat celcius.
Keesokan harinya, mommy dan uti mengantar kamu ke dokter. Saat itu trombosit kamu sudah turun ke 59.000 dan langsung diperintahkan untuk masuk rumah sakit. Mommy membawa kamu ke RS Mitra Jatinegara karena kata dokter, pelayanan PICU (ICU anak-anak) cukup baik. Kata mommy, dalam perjalanan ke rumahsakit kamu masih minta mi dan pisang.
Mommy ingat di dalam mobil Libby ngomong, "Ma, kok orang-orang itu tidurnya aneh ya?" Mommy yang panik tidak bisa menjawab, ia hanya bilang, "Libby kuat ya...."
Sampai di rumah sakit Libby sudah tidak sadar. Ketika sampai di ruang gawat darurat, Libby langsung kejang dan pergi untuk selamanya sebelum dokter sempat melakukan pertolongan.
Ayah minta maaf ya, Liv, tidak bisa menemani kamu pulang ke rumah kamu di surga. Ayah merasa bodoh sekali, memilih ikut meeting di kantor ketika kamu sedang berjuang dengan maut. Tapi memang jalannya sudah harus begitu, ayah rela Libby pulang ke rumah pemilik Libby karena ayah hanya diberi kesempatan untuk merawat Libby selama tepat lima tahun.
Mommy sekarang sedang hamil lagi, Adelle sudah mulai cerewet, maunya sekarang pake baju punya Libby. Kemarin-kemarin dia terus berbicara mengenai kamu, Libby datang ke mimpinya Adelle ya? Ya sudah dulu ya Liv, ayah mau buat surat buat teman-teman ayah biar mereka belajar dari pengalaman kita.
Pembaca, saya hanya ingin berbagi pengalaman dari kejadian ini. Saya tidak ingin Anda mengalami apa yang saya rasakan.
Saran saya :
1. Pelajari dan kenali berbagai jenis penyakit dan gejalanya. Libby terkena demam berdarah dan kami sudah terlambat untuk membawanya ke rumah sakit. Jika anak-anak kita, atau kita sendiri panas selama dua hari berturut-turut, lebih baik langsung ke dokter dan minta periksa darah. Minta sekalian periksa darah untuk dengue rapid karena kadang-kadang kadar trombosit dalam darah masih 200.000 (batas normal antara 150.000-400. 000), tetapi sebenarnya sudah terkena virus dengue. Jika dokter menyatakan thypus atau radang tenggorokan, atau flu biasa, lebih baik cari second opinion dari dokter lain.
2. Hati-hati, gejala DBD sudah tidak khas. Sampai meninggalnya Libby, tidak timbul bercak-bercak merah di sekujur tubuhnya, tidak mimisan, tidak muntah darah. Salah satu cara termudah untuk mendeteksi dini DBD adalah dengan menekan salah satu kuku ibu jari, kemudian lihat apakah permukaan yang putih ketika ditekan langsung kembali merah. DBD menyebabkan darah agak mengental, sehingga ketika selesai dipencet, biasanya kuku yang terkena DBD agak lambat kembali ke warna merah. Raba denyut nadi, penderita DBD biasanya denyut nadinya agak lemah.
3. Pantau terus kondisi pasien jika sudah positif DBD. Beberapa rumah sakit hanya mengecek darah sehari sekali,. Sebaiknya, mintalah pengecekan dilakukan setiap 6 jam sekali. Jika trombosit sudah mulai memasuki angka 30.000, segera siapkan beberapa teman dan keluarga yang memiliki golongan darah yang sama dengan penderita untuk berjaga-jaga bila sewaktu-waktu tranfusi darah dibutuhkan. Saat ini sulit mendapatkan darah dari PMI.
4. Pakaikan selalu penghalau nyamuk berupa lotion atau lainnya pada anak-anak kita di waktu siang, untuk menghindari gigitan nyamuk aedes aegepty.
5. Jika anak sakit, tinggalkanlah urusan kantor atau urusan apa pun. Keluarga jauh lebih penting daripada apa pun di dunia ini, atau Anda akan menyesal seumur hidup jika mengalami apa yang saya alami.
6. Setelah semua usaha kita lakukan, pasrahkan semua kepada Tuhan YME. Karena bagaimanapun kita berusaha, jika Tuhan berkehendak lain, maka tidak ada yang dapat menghalangi keputusan-Nya.
proud2bewifenmom menulis on Mar 12, '09
Innailaihi wainna ilahi rajiun..
tabahnya si bapak,...tp Allah Maha Adil...Dia memberikan sebuah rizqi kembali kepada mereka...dan mungkin Allah percaya bahwa mereka adalah orang tua yg baik dan pantas... |
mamanatrixie menulis on Mar 12, '09
semoga Libby tenang di sana dan membukakan pintu surga bagi ke 2 orang tuanya... semoga kita semua diberi kesehatan...
fyi tulisan dicky (ayah libby) bisa dibaca di http://dickysaelan.blogspot.com/2007/09/surat-untuk-libby-di-surga-in-loving.html |
cahayaimani menulis on Mar 12, '09
innalillahiwainnailaihirojiun
pelajaran buat kita semua supaya lebih waspada |
babyhakunamatata menulis on Mar 12, '09
bun,
dicky saelan ini kakak kandungku yang kedua dan Libby ini ponakanku.
sampai sekarang saya masih suka nangis setiap ingat Libby, dan masih
selalu ingat beberapa bulan sebelum kepergiannya dia bilang gak mau pake
baju princess untuk pernikahan saya, maunya pakai kebaya aja. sayang
dia meninggal sebelum sempat saya belikan kebaya untuknya.
Libby meninggal 4 hari setelah ulang tahun kelimanya. pulang pesta ultahnya, dia sempat wave goodbye pada teman-temannya sambil bilang, "terima kasih ya teman-teman, Libby pulang dulu yaa" dan memang dia pulang. aduh, Liv.... |
proud2bewifenmom} berkata
![]() tabahnya si bapak,...tp Allah Maha Adil...Dia memberikan sebuah rizqi kembali kepada mereka...dan mungkin Allah percaya bahwa mereka adalah orang tua yg baik dan pantas... ![]()
iya... mereka berdua orang tua yang baik & tabah...
suratnya mengungkapkan betapa sayang & cintanya mrk thd kluarganya... |
mamanatrixie} berkata
![]() fyi tulisan dicky (ayah libby) bisa dibaca di http://dickysaelan.blogspot.com/2007/09/surat-untuk-libby-di-surga-in-loving.html ![]()
makasih utk infonya ya...
baruuu aja saya membacanya langsung dari blog tersebut... terasa sekali curahan hati & kasih sayang seorang ayah yg sangaaat mencintai putrinya... |
babyhakunamatata menulis on Mar 12, '09
wah
luar biasa deh kakakku itu...aku juga gak ngerti gimana perasaannya pas
pulang ke jakarta, pulang ke rumah sepi...biasanya ada Libby kan ya
main bedua dengan Adelle. sekarang gak ada, mana foto almh bertebaran di
mana mana...
waktu pulang ke Bandung juga untuk memakamkan almh, a Dicky sendiri yang gendong jenazah Libby sampai Bandung, seakan akan menikmati jam-jam terakhir di pelukan... alhamdulillah, kami sekeluarga sempat tidur dekat jenazah almh menunggu pagi datang untuk memakamkan beliau. setelah kelahiran Aliyya, alhamdulillah kakak saya masih diberi kepercayaan oleh Allah untuk punya anak lagi, Aishya. wajahnya, subhanallah....Libby kecil. |
babyhakunamatata} berkata
![]() Libby meninggal 4 hari setelah ulang tahun kelimanya. pulang pesta ultahnya, dia sempat wave goodbye pada teman-temannya sambil bilang, "terima kasih ya teman-teman, Libby pulang dulu yaa" dan memang dia pulang. aduh, Liv.... ![]()
turut berduka cita ya say...
aku juga baruuu aja baca langsung di blog pak Dicky... & saya juga meninggalkan komentar saya utk beliau... saya bisa merasakan banget gmn perasaan beliau... krn saya pun baru tertimpa musibah yg sama... Alhamdulillah smuanya membaik... tapi sekarang putri saya Thia sedang panas juga... cemas sekali melihat keadaannya... sudah saya periksakan ke RS hasilnya thrombositnya bagus... insyaAllah besok saya periksakan lagi... bersama anak saya yg kedua Ariq yg kemarin opname krn DBD... smoga keduanya juga baik2 aja... Amin... seandainya Libby masih ada, mungkin dia bisa berteman baik dengan Thia.. Thia juga suka balet... Thia les balet di Namarina & mau pentas bulan April... semoga Tuhan memberikan tempat yang terbaik utk Libby... Amin... |
babyhakunamatata} berkata
![]() waktu pulang ke Bandung juga untuk memakamkan almh, a Dicky sendiri yang gendong jenazah Libby sampai Bandung, seakan akan menikmati jam-jam terakhir di pelukan... alhamdulillah, kami sekeluarga sempat tidur dekat jenazah almh menunggu pagi datang untuk memakamkan beliau. setelah kelahiran Aliyya, alhamdulillah kakak saya masih diberi kepercayaan oleh Allah untuk punya anak lagi, Aishya. wajahnya, subhanallah....Libby kecil. ![]()
salam buat pak Dicky & istrinya ya say...
sungguh salut saya akan kecintaan beliau terhadap kluarganya... Alhamdulillah Allah memberikan penggantinya... smoga mereka slalu tabah & diberikan kebahagiaan bersama adik2 Libby... Amin... :) |
mayapoespo2 menulis on Mar 12, '09
Duuh, semoga Allah memberi tempat yang paling terang, baik dan bahagia di sisiNYA...*mengaminkan doa mba shinta...amiin*
|
mayapoespo2} berkata
![]() ![]()
iya May...
Amin... :) |
cunyayusya menulis on Mar 12, '09
Inna lillahi wainnailaihi ra'jiun... Semoga Libby mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. Makasih infonya ya mbak...
|
idafauziah menulis on Mar 12, '09
TFS
ya Mbak , ikut terharu... Semoga sekarang Libby bahagia di Surga dan
menjadi penolong bagi kedua orang tuanya untuk memudahkan berkumpul
kembali di surga kelak...Aamiiin....
|
asripamuncar menulis on Mar 14, '09
mb shinta terima kasih banget ya.....
jadi pengen big hug sama anak2 tersayang :) |
ammarfasyni menulis on Apr 24, '09
amiiiiiiiiiiiin.
|
Menyiapkan anak laki2 'mimpi basah'
untuk semuanya |
From: http://www.facebook.com/note.php?note_id=83576149955
Dapet tulisan ini dari mbak Inge, yang dapet dari temennya... Kayaknya emang udah berantai nih tulisannya... hehehe...
Naaa... Karena aku punya 2 jagoan, Ariq & Arza... Jadi tulisan ini penting banget buat aku...
Udah ijin lho sama mbak Inge utk copas... :)
Ini isi tulisannya:
`Notes ini saya Copy - paste dari sahabat ku Vira Susanty yg di dapat dari milis Dearparents. Ditulis oleh ibu Elly Risman, Psikolog. Semoga bermanfaat buat teman2 yg mempunyai anak2 usia menjelang baligh`


























Dear parents... berikut ini saya rangkumkan materi program "Dear Parents" edisi 60, Rabu, 6 Mei 2009 yang lalu. Selamat membaca....
`Menyiapkan anak laki-laki mimpi basah`
Dear Parents….
Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional ? Mengapa demikian ? Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (Komik, Games, PS, Internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak.
Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat.. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi !
Dear Parents…
Menyiapkan anak kita memasuki masa baligh adalah tantangan besar bagi kita sebagai orang tua. Kelihatannya sepele, namun sangat penting bagi mereka untuk mengatahui seputar masa baligh agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat, lurus dan benar. Memang banyak kendala yang kita hadapi : tabu & saru, bagaimana harus memulainya, kapan waktu yang tepat untuk memulai, sejauh mana yang harus kita bicarakan, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk mendobrak kendala-kendala tersebut, namun jika kita tidak melakukannya sejak dini, bisa jadi mereka mendapatkan informasi-informasi yang salah dari sumber yang tidak jelas.
Jadi, salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra putrinya memasuki masa puber / baligh. Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi. Jarang, para ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya kepada mereka. Mengapa harus ayah ? Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan ayahnya, dari pada dengan ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan ? Namun, bila karena satu hal, ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, ibu-lah yang harus mengambil tanggung jawab ini.
Tips menyiapkan anak laki-laki menghadapi mimpi basah
Untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang
Agar anak bisa membedakan antara mani dengan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya :
- Untuk mani : Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.
- Untuk madzi : Beli lem khusus, seperti lem UHU.
Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya. Apa saja yang harus disampaikan :
- Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa puber / baligh.
Contoh : “Nak.. ayah lihat kamu sudah semakin besar saja ya.. Tuh coba lihat tungkai kakimu sudah semakin panjang, suaramu sudah agak berat. Waah..anak ayah sudah mau jadi remaja nih. Nah, ayah mau bicarain sama kamu tentang hal penting menjelang seorang anak menjadi remaja atau istilahnya ia memasuki masa puber / baligh”
- Di awal, mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun, yakinkan kepada mereka, bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.
- Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dengan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh.
- Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus, yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya : nak, buah hati papa, jagoan ayah, dan lain-lain.
- Sampaikan kepada anak kita :
Tentang mimpi basah & mani
· Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa puber, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.
· Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja / dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.
· Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).
Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar / mandi junub, yaitu :
1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.
2. Cuci kedua tangan.
3. Berniat untuk bersuci ("Aku berniat mensucikan diri dari hadats besar karena Allah"). Minta ia untuk melafalkannya.
4. Berwudhu.
5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagian sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.
6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.
· Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.
Tentang madzi
· Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).
· Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.
· Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.
· Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.
Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat.. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.
Selamat mencoba …
-Elly Risman-
Dapet tulisan ini dari mbak Inge, yang dapet dari temennya... Kayaknya emang udah berantai nih tulisannya... hehehe...
Naaa... Karena aku punya 2 jagoan, Ariq & Arza... Jadi tulisan ini penting banget buat aku...
Udah ijin lho sama mbak Inge utk copas... :)
Ini isi tulisannya:
![]() |
Sumber gambar: netsains.com/wp-content/up |
`Notes ini saya Copy - paste dari sahabat ku Vira Susanty yg di dapat dari milis Dearparents. Ditulis oleh ibu Elly Risman, Psikolog. Semoga bermanfaat buat teman2 yg mempunyai anak2 usia menjelang baligh`


























Dear parents... berikut ini saya rangkumkan materi program "Dear Parents" edisi 60, Rabu, 6 Mei 2009 yang lalu. Selamat membaca....
`Menyiapkan anak laki-laki mimpi basah`
Dear Parents….
Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran tembak bisnis pornografi internasional ? Mengapa demikian ? Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri dan alat kemaluannya berada di luar. Di berbagai media (Komik, Games, PS, Internet, VCD, HP), mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak.
Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari media-media tersebut, dan asupan gizi yang diterima anak-anak dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat.. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi !
Dear Parents…
Menyiapkan anak kita memasuki masa baligh adalah tantangan besar bagi kita sebagai orang tua. Kelihatannya sepele, namun sangat penting bagi mereka untuk mengatahui seputar masa baligh agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat, lurus dan benar. Memang banyak kendala yang kita hadapi : tabu & saru, bagaimana harus memulainya, kapan waktu yang tepat untuk memulai, sejauh mana yang harus kita bicarakan, dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk mendobrak kendala-kendala tersebut, namun jika kita tidak melakukannya sejak dini, bisa jadi mereka mendapatkan informasi-informasi yang salah dari sumber yang tidak jelas.
Jadi, salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra putrinya memasuki masa puber / baligh. Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi. Jarang, para ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya kepada mereka. Mengapa harus ayah ? Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan ayahnya, dari pada dengan ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar mimpi basah dan tidak pernah mengalaminya bukan ? Namun, bila karena satu hal, ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, ibu-lah yang harus mengambil tanggung jawab ini.
Tips menyiapkan anak laki-laki menghadapi mimpi basah
Untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang
1. Apa itu mimpi basah
2. Bedanya mani dengan madzi
3. Apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut.
Agar anak bisa membedakan antara mani dengan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya :- Untuk mani : Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.
- Untuk madzi : Beli lem khusus, seperti lem UHU.
Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya. Apa saja yang harus disampaikan :
- Pertama, sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa puber / baligh.
Contoh : “Nak.. ayah lihat kamu sudah semakin besar saja ya.. Tuh coba lihat tungkai kakimu sudah semakin panjang, suaramu sudah agak berat. Waah..anak ayah sudah mau jadi remaja nih. Nah, ayah mau bicarain sama kamu tentang hal penting menjelang seorang anak menjadi remaja atau istilahnya ia memasuki masa puber / baligh”
- Di awal, mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun, yakinkan kepada mereka, bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.
- Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dengan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh.
- Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus, yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya : nak, buah hati papa, jagoan ayah, dan lain-lain.
- Sampaikan kepada anak kita :
Tentang mimpi basah & mani
· Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa puber, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.
· Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja / dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Tuhan atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.
· Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).
Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar / mandi junub, yaitu :
1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.
2. Cuci kedua tangan.
3. Berniat untuk bersuci ("Aku berniat mensucikan diri dari hadats besar karena Allah"). Minta ia untuk melafalkannya.
4. Berwudhu.
5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagian sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.
6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.
· Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.
Tentang madzi
· Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).
· Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.
· Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.
· Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.
Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat.. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.
Selamat mencoba …
-Elly Risman-
avizenazen menulis on Oct 12, '09
adik saya sudah berumur 13 tahun..tapi masih childish..sepertinya belum mimpi basah
tapi kemarin dia saya belikan buku pendidikan sex untuk remaja |
avizenazen} berkata
![]() tapi kemarin dia saya belikan buku pendidikan sex untuk remaja ![]()
wah, ada bukunya ya? apa tuh bukunya? maksudnya judulnya apa? hehehehe....
|
ekawidiyati menulis on Oct 12, '09
makasih banyak...anak saya yang laki2 beranjak umur 11 tahun ......boleh saya copas....
|
avizenazen menulis on Oct 13, '09
judulnya apa ya..lupa..yg jelas sampulnya ungu
ada bahasan untuk cewek dan cowok (disendirikan) judulnya puberty book apa gitu..lupa |
harlia} berkata
![]() copas juga ya.. biar nanti klo perlu gampang nyarinya.. ^^;; ![]()
hihihihi...
waktu cepet banget berlalu lhooo... tau2 kita harus ngadapinnya di
depan mata... siap gak siap & mau gak mau... :D
siiip... silahkaaaan... soalnya emang bagus buat contekan kita cara ngomongnya ke anak... hehehe.... |
ekawidiyati} berkata
![]() ![]()
silahkan... silahkan...
saya juga hasil copas koq... hehehe... soalnya emang berguna banget buat saya yg punya 2 jagoan... :D |
rafriti} berkata
![]() makasih banyak nih atas postingannya..,aku punya 2 anak cowo yg bakal ngalamin ini. kapan2 aku copas ya mba..,makasih. ![]()
salam kenal jugaaaa... seneng bisa jalin silaturahmi dengan temen2 baru...
kembali kasih say... silahkan klo mau dicopas lhooo... :) |
avizenazen} berkata
![]() ada bahasan untuk cewek dan cowok (disendirikan) judulnya puberty book apa gitu..lupa ![]()
ooo... sip deh... nyar aku coba cari buku yg ciri2nya kyk gitu...
tengkyu ya saaay... :) |

0 komentar :
Posting Komentar